TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL
DALAM KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
PENGERTIAN
Teori keperawatan menurut Sevens
(1984) adalah sebagai usaha menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam
keperawatan (dikutip dari Taylor c, dkk/1989). Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu
cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di
dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi
dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi
pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.
B.
GAMBARAN MODEL KONSEPTUAL
KEPERAWATAN
Hampir semua model keperawatan yang
diaplikasikan dalam praktik keperawatan professional menggambarkan empat jenis
konsep yang sama, yaitu :
1.
Orang yang menerima asuhan keperawatan.
2.
Lingkungan (masyarakat).
3.
Kesehatan (sehat/sakit, kesehatan dan penyakit).
4.
Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran
dan fungsi).
Model keperawatan dapat
diaplikasikan dalam kegiatan praktik, penelitian dan pengajaran. Oleh karena itu
model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat
profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang
profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter.
BAB
II
PEMBAHASAN
TEORI
DAN MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN
Keperawatan sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat
ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan Zaman. Demikian juga perkembangan pelayanan kesehatan diIndonesia,
kedepan diharapkan harus mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat serta teknologi dibidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.
Dalam melaksanakan prakteknya perawat harus
harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sydah dimunculkan.
Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu
pesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan simbol-simbol yang nyata,
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah
diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.
Yang dimaksud teori keperawatan adalah
usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Teori keperawatan digunakan sebagai dasar
dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,
dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan.
Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu
diketahui oleh perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek
keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan :
A.
VIRGINIA
HENDERSON
Biografi
Virginia
Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di keluarganya. Ia
asli dari Kansas city. Henderson lulus Sekolah Perawat Militer di Washington
D.C tahun 1921. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk
Prostetan Hospital di Virginia. Tahun 1927 mengajar Lima tahun kemudian ia
memasuki Teacher’s college di Universitas Colombia di mana ia berturt-turut
meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan.
Di tahun 1929
Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di
Rochester New York. Ia kembali ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai
pengajar hingga tahun 1948. Bergabung
dengan universitas Yale tahun 1950 dan telah berbuat banyak bagi riset
perawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini.
Mulai tahun 1959
hingga 1971, henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang di
sponsori Yale. Di tahun 1980 Henderson masih aktif sebagai Research Associate
Emeritus di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan
telah memberikan lebih dari tujuh gelar doctoral dan Christiane Reimann Award
pertama kali untuknya.
Diskripsi
Teori dan Model Virginia Henderson
Konsep
utama teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar
manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan.
Keempat belas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut: Bernafas
dengan normal, Nutrisi, Eliminasi, Gerak dan keseimbangan tubuh, Istirahat tidur,
Berpakaian, Personal Hygiene, Rasa aman dan Nyaman, Berkomunikasi, Kebutuhan
spiritual, Kebutuhan rekreasi, Kebutuhan bekerja, Kebutuhan bermain, rekreasi
dan belajar.
Dalam bidang keperawatan mempunyai fungsi unik untuk
membantu individu, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim
kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan manusia (14 komponen di atas). Dalam Bidang Kesehatan
sebagai kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit.
Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan.
Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan,
kehendak, serta pengetahuan yang cukup. Sedangkan Lingkungan perlu diperhatikan
beberapa keterkaitan berikut ini:
- Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
- Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
- Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
- Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan resep.
- Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang kontruksi bangunan dan pemeliharaannya.
- Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan adanya bahaya.
Kerangka Konsep
Fokus
keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki keterikatan hidup
secara individual selama daur kehidupan, dari fase ketergantungan hingga
kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan lingkungan. Perawat merupakan
penolong utama klien dalam melaksanakan aktivitas penting guna memelihara dan
memulihkan kesehatan klien atau mencapai kematian yang damai. Bantuan ini
diberikan oleh perawat karena kurangnya pengetahuan kekuatan, atau kemauan
klien dalam melaksanakan 14 komponen kebutuhan dasar manusia.
B.
DOROTHEA
ELIZABETH OREM
Biografi
Dorothea
Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Pendidikan:
Diploma (awal tahun 1930), Pendiri Hospital School Of Nursing, Washington DC;
Orem mendapat Titel BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Catholic University
of America, Washington DC. Orem mendapat gelar kehormatan: Dokter Ilmu
Pengetahuan dari Georgetown University (1976), Pendiri Perguruan Tinggi di San
Antonio, Texas (1980); Gelar kehormatan dokter, University of Missouri-Columbia
(1998). Dr. Orem melanjutkan untuk aktif dalam pengembangan teori. Dia
menyelesaikan edisi ke-6 dari keperawatan: konsep praktek, yang diterbitkan
oleh Mosby pada Januari 2001.
Diskripsi
Teori dan Model
Pandangan
Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperewatan mandiri serta mengatur dalam
kebutuhannya. Dalam konsep keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori
self care diantaranya :
1.
Perawatan Diri Sendiri (self care)
Dalam teori self
care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi : pertama, self care itu sendiri yang merupakan aktivitas dan
inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itun sendiri dalam
memenuhi serta mempertahankan kehidupan, keshatan serta kesejahteraan. kedua, self care agency merupakan
suatu kemampuan inidividu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat
dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. ketiga, adanya tuntutan atau permintaan dalam
perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam
waktu tertentu untuk perawatn diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat
dalam tindakan yang tepat. keempat,
kebutuhan self care merupakan suatu
tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang
bersifat universal dan berhubungan dengan prises kehidupan manusia serta dalam
upaya mempertahankan fungsi tubuh, self
care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari-hari (ADL) dengan
mengelompokkan kedalam kebutuhan dasar manusianya.
2.
Self Care Defisit
Merupakan bagian
penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan kepereawatan
diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang
belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan
penurunan kemampuan dalam perawatan dan
tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas.
3.
Teori Sistem Keperawatan
Merupakan teori
yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien
terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang
mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri, kebutuhan pasien dan
kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori
system ini Orem memberikan identifikasi dalam system pelayanan keperawatan
diantaranya: Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory System), Sistem
bantuan sebagian (Partially Compensatory System), dan System suportif dan
edukatif.
Kerangka Konsep
Tujuan
dari keperawatan Teori Orem adalah untuk merawat dan membantu klien mecapai
perawatan diri secara total. Teori
ini merupakan teori kurangnya perawatan
diri sendiri. Asuhan keperawatan menjadi penting ketika klien tidak mampu
memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan sosial.
C.
IMOGENE
KING
Biografi
Imogene M. King lahir 30
Januari 1923 di West Point, Iowa dan menerima diploma dari Rumah Sakit St
Yohanes dari Sekolah Keperawatan di St Louis, MO pada tahun 1945. Dia memperoleh BSN di tahun
1948 dan MSN pada 1957 dari St Louis University dan Doctor of Education dari
Teachers College, Columbia University, NY. Menjadi direktur di Ohio State
University, School of Nursing (1968-1972). King adalah seorang
Associate Professor (1961-1966) dan Profesor (1971-1980) di Universitas Loyola. Chicago. Raja pensiun pada tahun 1990
setelah sebelumnya menjabat sebagai Profesor, College of Nursing, University of
South Florida. Seorang anggota aktif dari Distrik IV, Florida Nurses Association
(FNA) (Presiden masa lalu dari Florida Perawat Foundation dan FNA Hall of Fame
dilantik), American Nurses Association (ANA 1996 Jessie Scott Penghargaan dan
Hall of Fame dilantik) dan Sigma Theta Tau Internasional (STTI 1989 Elizabeth
Russell Pendiri Penghargaan dan Virginia Henderson Fellow) dan Fellow di
American Academy of Keperawatan (2005 Hidup Legenda dilantik).
Diskripsi
Teori dan Model
King memahami
model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka
dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King
mengemukakan dalam model konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi,
King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system
interpersonal dan system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana didalamnya
terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu
dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu
hubungan antara perawat dan pasien serta hubungan social yang mengandung arti
bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan system social, sesuai
dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang
manusia merupakan individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang
dan objek. Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas
dari masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan
sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain yang akan
berinteraksi satu dengan yang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka manusia
memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu: Informasi kesehatan, Pencegah penyakit,
dan Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit. Sehingga dapat dijelaskan bahwa
konsep hubungan manusia menurut King terdiri dari komponen yaitu: Aksi
merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam memahami
atu mengenali kondisi yang ada dalam keperawatn dengan gambaran hubungan
perawat dank lien untuk melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan. Reaksi
adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi adanya aksi dan meruapakn respons
dari individu. Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling
mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi. Transaksi
merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan
dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Kerangka
Konsep
King
memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan
sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan,
sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.
Untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi
secara positif terhadap lingkungan. Kerangka kerja teori ini Proses keperawatan didefinisikan sebagai
proses interpersonal yang dinamis antara perawat, klien dan sistem pelayanan
kesehatan. Dari
konsep utamanya (interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stres,
pertumbuhan dan perkembangan) yang berasal teori pencapaian tujuan.
D. BETTY
NEWMAN
Biografi
Betty Neuman
lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan ibunya
seorang ibu rumah tangga. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People
Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital
Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Beliau memegang jabatan
penting yaitu sebagai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau
melanjutkan pendidikannya di University of California dengan jurusan
psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957. Pada
tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California.
Banyak
sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta
beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan
sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan
pada tahun 1972, A model of teaching total person approach to patient problem
dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For
Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The
Neuman Systems Model.
Diskripsi
Teori dan Model
Keperawatan
adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor-faktor yang
mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan
ekstra personal. Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary
dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor
lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien.
Model konsep
yang dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah model konsep Health Care System
yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan
Secara umum
focus dari model konsep keperawatan menurut Nueman ini berfokus pada respons
terhadap stressor serta factor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada
pasien. Untuk itu tindakan keperawatan seharusnya dilakukan menurut Neuman
adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor. Upaya
tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai
tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi
tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping pada pasien secara
konstruktif. Pencegahan sekunder menurut Neuman meliputi berbagai tindakan
perawatan yang dapat mengurangi gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya
karena adanya stressor dan pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara
rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari
komplikasi suatu penyakit. Upaya pencegahan tersebut dipentingkan kesehatan dan
pemeliharaan kesehatan. Tersier meliputi pengobatan rutin dan teratur serta
pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.
Kerangka Konsep
Tujuan
keperawatan Newman yaitu untuk membantu individu, keluarga dan kelompok untuk
mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan maksimalnya melalui intervensi
tertentu. Model Neuman mencakup
intrapersonal, interpersonal dan stres extrapersonal. Kerangka kerja
teori ini adalah Penurunan atau status
adaptasi terhadap stress. Tindakan keperawatan meliputi tindakan
preventif tingkat primer, sekunder, atau tersier yang berfokus pada variabel yang mempengaruhi respons klien
terhadap stresor.
E.
SISTER
CALISTA ROY
Biografi
Sister
Calista Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California.
Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys
College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University
of California Los Angeles. Roy memulai pekerjaan dengan teori adaptasi
keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari University of California Los
Angeles. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli
fisiologis – psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen
mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya
derajat adaptasi yang dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan
tiga jenis stimulus yaitu: focal stimuli, konsektual stimuli dan residual
stimuli.
Diskripsi
Teori dan Model
Roy
menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan. Individu adalah makhluk
biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika
mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.
Setiap orang selalu menggunakan koping baik yang bersifat positif maupun yang
negatif untuk dapat beradaptasi. Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi
oleh tiga komponen yaitu: Factor kondisi, situasi yang penyebab utama terjadi
perubahan, keyakinan dan pengalaman dalam beradaptasi. Setiap individu berbeda
berespon terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri yang
positif, kemampuan untuk hidup mandiri/kemandirian, serta kebutuhan akan
kemampuan melalui peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara integritas
diri. Posisi individu pada rentang sehat sakit terus berubah, berhubungan erat
dengan keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan
beradaptasi.
Roy berpendapat
ada 2 metode koping yaitu: Regulator merupakan proses input secar sistematis
melalui jalur saraf, kimia dan endokrin. Cagnator dimana memproses input
melalui cara kognitif seperti persepsi, proses informasi, belajar, keputusan
dan emosi. Individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang
utuh yang meiliki mekanisme koping untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan. Individu selalu berinteraksi secara konstan atau selalu beradaptif
terhadap perubahan lingkungan. Lingkungan adalah semua yang ada disekeliling
kita dan berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Sehat adalah suatu keadaan
proses dalam menjaga integritas diri. Peran perawat adalah membantu pasien
beradaptasi terhadap perubahan yang ada.
Menurut Roy,
tindakan keperawatan ditujukan untuk meningkatkan adaptasi individu terhadap
sehat dan penyakit. Keempat model adaptasi itu adalah Model fisiologi: cairan dan elektrolit,
sirkulasi dan oksigenasi, nutrisi dan eliminasi, proteksi, neurology dan
endokrin. Model konsep diri: gambaran diri, ideal diri, moral diri. Model
fungsi peran: kebutuhan akan integritaso. Model interdependen (kemandirian):
hubungan seseorang dengan yang lain dan sumber system yang memberikan bantuan,
kasih sayang dan perhatian.
Kerangka Konsep
Tujuan keperawatan Roy yaitu untuk mengidentifikasi
tipe kebutuhan klien, menkaji kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan dan
membantu klien beradaptasi. Individu adalah sistem adaptif
biopsikososial dalam suatu lingkungan. Individu dan lingkungan menyediakan tiga
kelas stimuli-focal point, sisa dan kontekstual. Melalui dua mekanisme adaptif,
regulator dan cognator, individu menunjukkan respons adaptif atau respon yang
tidak efektif membutuhkan intervensi keperawatan. Model adaptasi ini
didasari oleh model adaptasi fisiologi, psikologis, sosiologis, serta
ketergantungan dan kemandirian.
F.
MARTHA
ELIZABETH ROGERS
Biografi
Martha
Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau memulai
karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada
tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September
1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima
gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun
1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari
Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York.
Beliau menjadi
Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau
meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di
Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dengan memperoleh gelar MPH tahun 1952
dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di
New York University pada tahun 1954. Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan
hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia
keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Diskripsi
Teori dan Model
Keperawatan adalah
pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita
sakit serta penyandang cacat. Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi
yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan sebagai ilmu
merupakan ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar
mempertahankan dan memulihkan kesehatan, mencegah penyakit, merawat, serta
merehabilitasi individu yang sakit dan cacat. Teori Rogers berfokus pada proses
kehidupan manusia.
Menurutnya
kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola
pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang
manusia adalah manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lain. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik.
tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama
dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain.
Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya. Manusia diciptakan
dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan
emosi. Rogers menggambarkan individu dan lingkungan sebagai medan energi,
terbuka, berpola. Proses kehidupan, menurut Rogers, adalah homeodinamis yang
bersifat probalistik.
Rogers
mendefenisikan lingkungan sebagai suatu medan energi empat dimensi yang tidak
dapat disederhanakan, yang dicirikan oleh pola dan manifestasi karakter yang
berbeda dengan bagian-bagiannya. Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada
di luar manusia. Manusia merupakan medan energi yang dinamis yang terus
melakukan pertukaran dengan medan lingkungan, keduanya bersifat tidak terbatas.
Interaksi antara manusia dan lingkungan bersifat kontinu, mutual, dan simultan.
Kerangka Konsep
Tujuan Keperawatan Roger
yaitu untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan
merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan
humanistik keperawatan. Kerangka kerja teori ini “manusia utuh” meliputi proses
sepanjang hidup. Klien secara terus menerus berubah dan menyelaraskan dengan
lingkungannya meletakkan dasar-dasar yang menggambarkan proses
kehidupan manusia. Proses kehidupan manusia dicirikan oleh keseluruhan
(wholeness), keterbukaan (openness), kesatuan arah (unidirectionality), pola
(pattern) dan organisasi, ilmu pengetahuan, serta pemikiran.
G.
FAYE
GLENN ABDELLAH
Biografi
Faye
Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun
1942, Abdellah memperoleh ijazah keperawatan. Ia menerima gelar Sarjana Sains
pada tahun 1945, sebuah gelar Master of Arts pada 1947 dan Doktor Pendidikan di
Guru's College, Columbia University. Pada tahun 1947 mengambil Master of Arts
Degree in Physiology. Dengan pendidikan lanjutannya, Abdellah bisa memilih
untuk menjadi dokter. Namun, seperti ia menjelaskan dalam dirinya dalam
wawancara Perawat, "Aku tidak pernah ingin menjadi MD karena aku bisa
melakukan semua yang ingin saya lakukan di keperawatan, yang merupakan profesi
peduli." Tahun 1960, Dia
dipengaruhi oleh keinginan untuk mempromosikan klien-berpusat asuhan
keperawatan yang komprehensif.
Diskripsi
Teori dan Model
Teori
keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah adalah meliputi pemberian
asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi,
intelektual, sosial dan spiritual baik
klien maupun keluarga. Ketika menggunakan pendekatan ini, perawat memerlukan
pengetahuan dan keterampilam dalam hubungan interpersonal, psikologi,
pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi, juga
pengetahuan tenyang ilmu-ilmu dasar dan keterampilan keperawatan tertentu.
Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan masalah dan juga sebagai
pembuat keputusan serta merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara
individual, yang mungkin terjadi dalam Bidang kenyamanan, kebersihan, keamanan,
keseimbangan fisiologi, faktor psikologi dan sosial, Dan faktor sosiologi dan
komunitas. Dalam bidang tersebut, Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien
secara spesifik, yang sering dikenal sebagai 21 masalah keperawatan Abdellah.
Yaitu Mempertahankan kebersihan dan
kenyamanan fisik yang baik, Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, istirahat
dan tidur yang optimal, Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera atau trauma lain
dan mencegah meluasnya infeksi, Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta
mencegah dan memperbaiki deformitas, Memfasilitasi masukan oksigen
keseluruhsel tubuh, Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh,
Mempertahankan eliminasi, Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit,
Mengenali respons-respons fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit-patologis,
fisiologis, dan kompenisasi, Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi,
Mepertahankan fungsi sensorik, Menfidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan
dan reaksi positif dan negative, Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan
timbale-balik antara emosi dan penyakit organic. Mempertahankan komunikasi
verbal dan nonverbal, Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang
produktif, Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif,
Menghasilkan dan/atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik, Memfasilitasi
kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik,
emosi dan perkembangan yang berbeda, Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai
sehubungan dengan keterbatasan-fisik dan emosional, Menggunakan sumber-sumber
di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul akibat
dari penyakit, dan Memehami peran dari masalah sosial sebagai factor-faktor
yang mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.
Kerangka Konsep
Teori Abdellah Faye berfokus pada tujuan keperawatan
untuk memberikan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Untuk menjadi
perawat yang baik dan berpengertian, juga mempunyai kemampuan intelegensia yang
tinggi, kompeten dan memiliki keterampilan yang baik dalam memberikan pelayanan
keperawatan. Kerangka Kerja Praktik: Teori ini melingkupi 21 masalah
keperawatan.
H.
HILDEGARD
ELIZABETH PEPLAU
Biografi
Hildegar E.Peplau lahir pada tanggal 1 september 1909 di
Reading, Pennsylvania. Peplau lulus dari hospital School of Nursing di
Pottstown, penssyilvania pada tahun 1931. Gelar B.A. dalam bidang psikologi
interpersonal diperolehnya dari Bennington Univercity, Vermont pada Tahun 1943.
Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’s
College, Columbia, New York pada Tahun 1947 dan gelar Ed.D. dalam bidang
pengembangan kurikulum pada tahun 1953.
Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai
“jiwa ibu menyusui,” meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999.
Satu-satunya perawat untuk melayani ANA sebagai direktur eksekutif dan kemudian
sebagai presiden, ia menjabat dua istilah di Dewan International Council of Nurses
(ICN). Pada tahun 1997, ia menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang
Christiane Reimann Prize, pada Kongres ICN yang berlangsung empat tahun. Pada
tahun 1996, American Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai “Legenda
Hidup”, dan pada tahun 1998, ANA dilantik-nya ke dalam Hall of Fame.
Deskripsi Teori dan Model
Hubungan
interpersonal merupakan factor utama model keperawatan Peplau yanfg terdiri 4
konsep utama yaitu: Manusia dimana individu dipandang sebagai suatu organisme
yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan. Masyarakat/lingkungan merupakan budaya dan adapt
istiadat yang juga merupakan
factor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan. Kesehatan
didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang
berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
Keperawatan
dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal
merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien.
Dalam hubungannya dengan pasien, perawat mempunyai 6 peran yaitu sebagai Mitra
kerja (phatner), Nara
sumber (resources person), Pendidik (teacher), Kepemimpinan (leadership),
Pengasuh pengganti (surrogate), dan Konselor (consellor). Proses interpersonal
yang dimaksud menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas klien oleh
perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu: Fase Orientasi, Lebih difokuskan
untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap
kemampuan perawat untuk berperan secara efektif dalam pemberian askep pada
klien. Fase Identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi
ekspresi perilaku pasien dan memberikan askep yang tanpa penolakan diri perawat
memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk
mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan
kepribadian pasien. Fase Eksplorasi, Dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan
sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti. Fase
Resolusi, Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi potensi. Keempat
fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat membimbing
pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling
tergantung dalam lingkungan sosial.
Kerangka Konsep
Teori peplau bertujuan untuk mengembangkan interaksi
perawat dengan klien dengan empat
fase hubungan perawat-pasien yaitu: Orientasi, Identifikasi, dan Eksploitasi.
Resolusi
Kerangka kerjanya adalah Keperawatan merupakan proses yang penting, terapeutik
dan interpersonal. Keperawatan berpartisipasi dalam menyusun struktur sistem
asuhan kesehatan untuk memfasilitasi kondisi alami dari kecenderungan manusia
untuk mengembangkan hubungan interpersonal.
I.
FLORENCE
NIGHTINGALE
Biografi
Florence
Nightingale lahir pada tanggal 12 Maret 1820 dan dibesarkan dalam sebuah
keluarga kaya yang tinggal di luar kota London. Pada saat Florence berusia dua
puluh empat tahun, dia merasa yakin bahwa panggilannya adalah merawat orang
sakit. Tetapi pada tahun 1840-an, para gadis Inggris terhormat tidak akan
bersedia menjadi perawat. Pada masa itu, perawat tidak melebihi fungsi sebagai
pembantu yang melakukan semua pekerjaan di rumah sakit umum. Tahun 1853, dia
melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai pengawas di
Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed Circumstances. Pada
tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Rusia untuk
menguasai Crimea, Konstantinopel, dan pintu gerbang menuju Timur Tengah. Sidney
Herbert sebagai Menteri Perang, meminta Florence untuk mengepalai sebuah tim
perawat bagi rumah sakit militer di Scutari, Turki. Selama perang berlangsung,
Florence menghadapi pertempuran berat untuk meyakinkan para dokter militer
bahwa para perawat wanita pun diperlukan di sebuah rumah sakit militer. Pada
saat perang akan berakhir, laporan dan saran Florence Nightingale membuat
Inggris menjadikan pahlawan wanita negara tersebut.
Deskripsi Teori dan Model
Nightingale membuat sebuah teori yang dikenal
sebagai teori keperawatan modern (modern nursing). Nightingale meyakini bahwa
kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak. Aspek
lingkungan yang diutamakan Nightingale dalam merawat klien adalah ventilasi
yang cukup bagi klien. Ia berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara
terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan.
Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara
yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus
membuatnya kedinginan. Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan
klien adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat member
manfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa
klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak
terdapat kontraindikasi. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada
kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh
tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan. Nightingale
mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan
setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan
proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang
dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Untuk mencapai kondisi
kesehatan, perawat harus menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan
observasi.
Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper nursing yang
berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya
menjadi lebih baik hingga saat kematiannya. Teori Nigtingale, merupakan langkah
awal dalam formalisasi dan pengembangan ilmu keperawatan selanjutnya. Ia telah
meletakkan suatu pijakan bagi pengembangan teori keperawatan sesudahnya.
Didasari atau tidak, Nightingale telah memberi pedoman umum bagi perawat dalam
merawat klien. Ide-ide Nightingale telah mendorong pemikiran produktif bagi
perawat dan profesi keperawatan.
Kerangka Konsep
Tujuanya Nightingale adalah Untuk
memfasilitasi “proses penyembuhan tubuh” dengan memanipulasi lingkungan klien.
Kerangka kerja dari teori ini adalah lingkungan klien di manipulasi untuk
mendapatkan ketenangan, kebersihan, cahaya, nyaman dan sosialisasi dan harapan
yang sesuai.
J.
MYRA ESTRIN LEVINE
Biografi
Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di
Chicago, Illinois. Dia adalah yang tertua dari tiga anak. Dia punya satu adik dan satu
kakak. Levine mengembangkan minat
dalam keperawatan karena ayahnya (yang memiliki masalah pencernaan) sering
sakit dan perawatan yang diperlukan pada banyak kesempatan. Levine lulus dari Sekolah
Keperawatan Kabupaten Cook dari tahun 1944 dan memperoleh gelar BS dalam
keperawatan dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine
bekerja sebagai perawat tugas pribadi, sebagai perawat sipil untuk Angkatan
Darat AS, sebagai supervisor perawat bedah, dan dalam administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar MS
dalam keperawatan di Wayne State University di tahun 1962, dia mengajar
keperawatan di berbagai institusi (George, 2002) seperti University of Illinois
di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Dia menulis 77 artikel yang
dipublikasikan yang termasuk "Sebuah Pengantar Keperawatan Klinik"
dengan beberapa publikasi tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989. Dia juga menerima gelar
doktor kehormatan dari Universitas Loyola pada tahun 1992. Dia meninggal pada 1996.
Deskripsi Teori dan Model
Inti, atau konsep pusat,
teori Levine adalah konservasi. Ketika seseorang dalam
keadaan konservasi, itu berarti bahwa respon adaptif individu menyesuaikan
perubahan secara produktif, dan dengan pengeluaran sedikit usaha, sambil
menjaga fungsi optimal dan identitas. Konservasi dicapai melalui aktivasi
yang berhasil dari jalur adaptif dan perilaku yang sesuai untuk berbagai respon
yang dibutuhkan oleh fungsi manusia. Myra Levine menggambarkan Empat
Prinsip Konservasi. Prinsip-prinsip ini berfokus pada pelestarian keutuhan individu.
Dia menganjurkan bahwa
keperawatan adalah suatu interaksi manusia dan prinsip-prinsip konservasi
mengusulkan empat keperawatan yang berkaitan dengan persatuan dan integritas
individu. Kerangkanya meliputi: Konservasi energi: Mengacu pada
masukan menyeimbangkan energi dan output untuk menghindari kelelahan
berlebihan. Ini termasuk istirahat cukup, gizi dan olahraga. Contoh:
Ketersediaan istirahat yang cukup; Pemeliharaan gizi yang cukup. Konservasi integritas struktural: Mengacu untuk memelihara
atau memulihkan struktur tubuh mencegah kerusakan fisik dan mempromosikan
penyembuhan. Contoh: Membantu pasien dalam latihan ROM; Pemeliharaan kebersihan
pribadi pasien. Konservasi integritas pribadi: Mengakui individu sebagai
orang yang berjuang untuk pengakuan, penghormatan, kedirian kesadaran diri, dan
penentuan nasib sendiri. Contoh: Mengenali dan melindungi kebutuhan ruang pasien.
Konservasi integritas
sosial: individu diakui sebagai seseorang yang tinggal bersama
dalam keluarga, masyarakat, kelompok agama, kelompok etnis, sistem politik dan
bangsa. Contoh: Bantuan individu untuk melestarikan tempat-nya dalam keluarga,
komunitas, dan masyarakat. Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan
teori Levine memiliki fokus sekarang dan jangka pendek dan tidak mendukung
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit prinsip-prinsip, meskipun ini adalah
komponen penting dari praktik keperawatan saat ini.
Kerangka Konsep
Untuk meringkas, Levine
mengungkapkan pandangan bahwa dalam hubungan perawat-pasien kesehatan
tergantung pada proses perawat yang didukung adaptasi. Ini memandu perawat untuk
fokus pada pengaruh dan tanggapan dari klien untuk mempromosikan keutuhan melalui
Prinsip Konservasi. Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai ini melalui konservasi
energi, integritas struktural, personal dan sosial. Tujuan dari keperawatan
adalah untuk mengenali, membantu, mempromosikan, dan mendukung proses-proses
adaptif yang menguntungkan pasien.
K.
IDA
JEAN ORLANDO
Biografi
Ida Jean Orlando
lahir pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College New York tahun
1947. Memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St.
John;s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang konseling
kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Pada tahun
1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan investigator untuk proyek negara
mengenai Konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Setelah 3 tahun ia
melakukan pencatatan hasil penelitian dan menghabiskan waktu selama 4 tahun
untuk menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia
melaporkan penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada
tahun 1958 berjudul “The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process
and principle of Professional Nursing Practice”. Buku inilah yang
memformulasikan Teori Dasar Keperawatan Orlando. Pada tahun 1962, Orlando
bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah sakit Mc Lean
Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun dirumah sakit
tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The Discipline anda Teaching
of Nursing Process : An Evaluative Study”.
Deskripsi Teori dan Model
Bagi Ida Orlando
(1961), klien adalah individu dengan suatu kebutuhan, dimana bila kebutuhan
tersebut dipenuhi maka stress akan berkurang, meningkatkan kepuasan atau
mendorong pencapaian kesehatan optimal. Teori Orlando secara radikal mengubah
focus keperawatan dari diagnose medis klien dan kegiatan-kegiatan otomatis ke
perilaku klien menurut kebutuhan klien yang mendesak dan ditentukan jika
kebutuhan dapat dipenuhi dengan tindakan keperawatan.
Teori Orlando
menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional sebagai
salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Teori Orlando
difokuskan pada bagaimana menciptakan kemajuan pada tindakan dari seorang
pasien. Setelah perawat melakukan kebutuhan klien, mereka mendapatkan dampak
kebutuhan pada tingkat kesehatan klien dan akan bertindak secara otomatis atau
direncanakan untuk memenuhi kebutuhan, yang pada akhirnya untuk menurunkan
tekanan atau stress yang dialami oleh klien. Teori Jean Orlando mengandung
konsep kerangka kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen yaitu:
perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan, mengubah situasi perawat
setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien, perawat mengetahui penyebab yang
mempengaruhi derajat kesehatan, lalu bertindak secara spontan atau
berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan. Teori Orlando Orlando
mendeskripsikan model keperawatannya sebagai pengembangan dari lima faktor
konsep yang berhubungan yaitu: Fungsi dari keperawatan yang professional,
Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan, Respon
langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat, Disiplin dari proses
keperawatan, dan Improfisasi dalam melakukan proses keperawatan.
Kerangka Konsep
Teori
Orlando secara radikal mengubah focus keperawatan dari diagnose medis klien dan
kegiatan-kegiatan otomatis ke perilaku klien menurut kebutuhan klien yang
mendesak dan ditentukan jika kebutuhan dapat dipenuhi dengan tindakan
keperawatan. Kerangka kerja dari teori ini adalah Tiga elemen, yaitu perilaku
klien, reaksi perawat dan tindakan perawat, akan membentuk situasi keperawatan.
Setelah perawat melakukan kebutuhan klien, mereka mendapatkan dampak kebutuhan
pada tingkat kesehatan klien dan akan bertindak secara otomatis atau
direncanakan untuk memenuhi kebutuhan, yang pada akhirnya untuk menurunkan
tekanan atau stress yang dialami oleh klien.
L.
JEAN
WATSON
Biografi
Jean Watson dilahirkan di sebuah kota kecil yang akrab di Pegunungan Appalachian dari West Virginia pada 1940. Jean Watson lulus dari Lewis Gale
Sekolah Keperawatan di Roanoke, Virginia , pada tahun 1961. Dia melanjutkan studi
perawat di University of Colorado
di Boulder , mendapatkan gelar BS pada
tahun 1964, MS dalam keperawatan kesehatan jiwa dan mental pada tahun 1966, dan
Ph.D. dalam psikologi pendidikan
dan konseling pada tahun 1973. Dia adalah penulis sejumlah buku, termasuk The Filsafat dan Ilmu
Peduli. Watson terkenal Teorinya Merawat Manusia / transpersonal. Dia
menciptakan nirlaba Watson Merawat Science Institute pada tahun 2008 untuk
lebih menyebarkan ide-ide nya. Beliau mendapat penghargaan Dokter
Kehormatan Ilmu Keperawatan, Universitas Victoria, Victoria, British Columbia,
Kanada (November 2010) dan Doktor Kehormatan internasional, Université de
Montréal, Montreal, Quebec, Kanada (2003).
Deskripsi
Teori dan Model
Pandangan teori
Jean Watson memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang
saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang
meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan
psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan
empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah makhluk
yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik
fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara
pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan
harus berperan dan meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Jean Watson
dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan
merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan.
Teori Jean
Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “human science and
humancare”. Watson percaya bahwa focus utama dalam keperawatan adalah pada
carative factor yang bermula dari perspektif himanistik yang dikombinasikan
dengan dasar poengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan
filososfi humanistic dan system nilai serta seni yang kuat. Filosofi humanistic
dan system nilai ini member fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan
dasar seni dapat membantu perawat menbgembangkan vidsi mereka serta nilai-nilai
dunia dan keterampilan berpikir kritis. engembangan keterampilan berpikir
kritis.Pengembangan keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan
keperawatan, namun fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan
penyakit.
Kerangka
Konsep
Untuk meningkatkan kesehatan, mengembangkan klien
pada kondisi sehatnya, dan mencegah kesakitan. Kerangka kerja teori ini Teori
ini mencakup filosofi dan ilmu tentang caring;caring merupakan proses
interpersonal yang terdiri dari intervensi yang menghasilkan pemenuhan
kebutuhan manusia.
M.
MADELLINE
LEINENGER
Biografi
Madeleine
Leininger lahir pada tanggal 13 juli 1925 di Sutton, Nebraska, Amerika Serikat.
Beliau adalah seorang ahli teori keperawatan perintis, yang pertama kali muncul
pada tahun 1961. kontribusinya untuk teori keperawatan melibatkan diskusi
tentang apa itu peduli. Teerutama, ia mengembangkan konsep keperawatan
transkultural, membawa peran faktor budaya dalam praktek keperawatan ke dalam
diskusi tentang bagaimana yang terbaik untuk mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
Beliau menerima
gelar diploma dalam keperawatan dari St Anthony's School of Nursing di Denver,
Colorado. Pada tahun 1950, ia memperoleh B.S. dari St Scholastica (Benedictine
College) di Atchi, Kansas. Dan pada tahun 1954 meraih M.S. di Nurs kesehatan
jiwa dan mental dari Universitas Katolik Amerika di Washington, DC. Pada tahun
1965, ia dianugerahi gelar Ph.D. dalam antropologi budaya dan sosial dari
Universitas Washington, Seattle (Tomey dan Alligood, 2001).
Deskripsi
Teori dan Model
Keperawatan
transkultural merupakan suatu area utama dalam keperawatan yang berfokus pada
studi komparatif dan analisis tentang budaya dan sub-budaya yang berbeda di
dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, nilai-nilai,
keyakinan tentang sehat-sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan
mengembangkan body of knowledge yang ilmiah dan humanistik guna memberi tempat
praktik keperawatan pada budaya tertentu dan budaya universal (Marriner-Tomey,
1994). Teori keperawatan transkultural ini menekankan pentingnya peran perawat
dalam memahami budaya klien.
Peran perawat
pada transcultural nursing theory ini adalah menjembatani antara sistem
perawatan yang dilakukan masyarakat awan dengan sistem perawatan profesional
melalui asuhan keperawatan. Oleh karena itu perawat harus mampu membuat
keputusan dan rencana tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada
masyarakat. Jika disesuaikan dengan proses keperawatan, hal tersebut merupakan
tahap perencanaan, tindakan keperawatan. Tindakan keperawatan yang diberikan
kepada klien harus tetap memperhatikan tiga prinsip asuhan keperawatan, yaitu :
1. Culture care preservation/maintenance,
yaitu prinsip membantu, memfasilitasi, atau memerhatikan fenomena budaya guna
membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan gaya hidup yang diinginkan.
2. Culture care accommodation/negotiation,
yaitu prinsip membantu, memfasilitasi, atau memerhatikan fenomena budaya yang
ada, yang merefleksikan budaya untuk beradaptasi, bernegosiasi, atau
mempertimbangkan kondisi kesehatan dan gaya hidup individu atu klien.
3. Culture care repatterning/restructuring,
yaitu prinsip merekonstruksi atau mengubah desain untuk membantu memperbaiki
kondisi kesehatan dan pola hidup klien ke arah yang lebih baik.
Kerangka
Konsep
Tujuan keperawatan dari Leininger yaitu: Untuk
memberikan perawatan yang konsisten dengan ilmu dan pengetahuan keperawatan
dengan caring sebagai fokus sentral (chinn dan jacobs,1995). Hasil akhir yang
diperoleh melalui pendekatan keperawatan transkultural pada asuhan keperawatan
adalah tercapainya culture congruent nursing care health and well being, yaitu
asuhan keperawatan yang kompeten berdasarkan budaya dan pengetahuan kesehatan
yang sensitif, kreatif, serta cara-cara yang bermakna guna mencapai tingkat
kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Kerangka kerja teori ini adalah
teori trankultural, caring merupakan sentral dan menggabungkan pengetahuan dan
praktek keperawatan (Leininger,1980).
N.
DOROTHEA
ELIZABETH JOHNSON
Biografi
Dorothy E.
Jhonson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di savannah, Georgia.
Tahun1938 Johnson memperoleh gelar
A.A.dari Armstrong junior College di Savannah, Georgia. Tahun 1949-1978 Johnson
menjadi instruktur dan asistenprofesor dalam perawat kesehatan anak-anak
(pediatric nutrsing) di Vanderbilt University School of Nursing. Penghargaan yang paling dibanggakan
adalah Faculty Award. Tahun 1975. Lulu Hassenplug Distinguished Achievement
Award dari Asisi. Perawat CaliforniaTahun1977 dan Vanderbilt University School
of Nursing Award for Excellence in Nursing Tahun1981.
Johnson
memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi
untuk membangun teorinya. ia menyandarkan sepenuhnya pada teori sistem-sistem
dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport, R. Chin dan W.Buckley.
struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah model sistem; sistem dinyatakan
terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan fungsi bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan.
Deskripsi
Teori dan Model
Dalam
tulisannya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai sistem perilaku dimana
fungsi adalah observasi perilaku adalah teori sistem biologi, yang menyatakan
bahwa manusia merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan
penyakit adalah hasil gangguan sistem biologi. Model konsep dan teori
keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system perilaku, dimana
individu dipandang sebagai sitem perilaku yang selalu ingin mencapai
keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga
memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya.
Sebagai suatu
system, didalamnya terdapat komponen sub system yang membentuk system tersebut,
diantaranya komponen sub system yang membentuk system perilaku menurut Johnson
adalah: Ingestif, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan
banyaknya makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah laku. Achievement,
merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang kreatif. Agresif,
merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai
ancaman yang ada di lingkungan. Eliminasi, berhubungan dengan
bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya zat yang tidak di butuhkan oleh tubuh
dikeluarkan secara bilogis sebagai suatu subsistem tingkah laku. Seksual,
digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai. Afiliasi,
merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan
yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan
kelangsungan hidup. Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku
dalam mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Kerangka
Konsep
Teori
Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau
potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan
adalah menurunkan stress sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati
masa penyembuhannya.
Kerangka
kerja dari teori Jhonshon yaitu kebutuhan dasar yang mengacu pada
pengelompokkan perilaku: Perilaku mencari keamanan, Perilaku mencari perawatan,
Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi
prestasi, Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secar sosial dan
cultural, Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara sosial dan
cultural, Perilaku seksual dan identitas peran, dan Perilaku melindungi diri
sendiri.
O.
ERNESTINE
WIEDENBACH
Biografi
Ernestine Wiedenbach (18 Agustus 1900, di Hamburg, Jerman - 8 Maret 1998) adalah seorang keperawatan teori. Keluarganya pindah ke New York pada
1909. Dia menerima gelar BA dari Wellesley College pada tahun 1922, RN dari Johns Hopkins School of
Nursing pada tahun 1925, gelar MA dari Teachers College,
Columbia University pada tahun 1934, dan sertifikat di perawat-bidan
dari Sekolah Bersalin
Pusat Asosiasi Perawat-Bidan di New York pada 1946, di mana dia juga
mengajar hingga 1951. Wiedenbach bergabung dengan fakultas
Yale pada tahun 1952 sebagai instruktur dalam keperawatan maternitas. Dia
bernama asisten profesor obstetri keperawatan pada tahun 1954 dan seorang
profesor pada tahun 1956, ketika Yale School of Keperawatan didirikan program gelar master di mana
ia mengarahkan utama dalam keperawatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Dia adalah penulis buku yang digunakan
secara luas dalam pendidikan keperawatan. Wiedenbach pensiun pada tahun 1966.
Deskripsi
Teori dan Model
Ernestine
yakin bahwa ada 4 elemen dalam ilmu keperawatan. Yaitu : filsafat,
maksud/tujuan, pelatihan, dan seni. Filsafat keperawatan adalah
sikap dan kepercayaan mereka dan bagaimana akibat dari kenyataan itu bagi
mereka. Filosofi adalah sesuatu yang memotivasi perawat untuk bertindak dengan
berbagai cara. Ernestine juga yakin bahwa ada 3 bagian esensial yang dihubungkan dengan
filsafat keperawatan (George, J. 2002): Penghormatan untuk hidup, rasa hormat
untuk martabat, harga, otonomi, dan kepribadian masing-masing manusia dan
pemecahan untuk mengurus secara pribadi dan professional kepercayaan yang
dipegang. Maksud atau tujuan perawat adalah apa yang diinginkan perawat untuk
menyelesaikan apa yang dilakukannya.
Ini semua ditujukan ke arahyang baik dari keseluruhan pasien. Berlatih atau pelatihan adalah tindakan keperawatan
yangmempengaruhi kepercayaan dan perasaan tentang menemukan kebutuhanpasien
yang ditemukan. Seni keperawatan termasuk mengerti apa yang pasien butuhkan danperhatikan,
mengembangkan cita-cita dan tindakan untuk meningkatkankemampuan / kesehatan pasien dan
memberikan aktivitas yangberhubungan dengan rencana pengobatan agar dapat lebih
meningkatkankesehatan pasien. Perawat juga harus selalu memusatkan pikiran
padapencegahan atau perkembangan suatu hal baru yang memprihatinkan. Konsep
keperawatan Ernestine sebagai
latihan untuk mengidentifikasi kebutuhan
yang dibutuhkan oleh pasien, utuk membantu penelitian pemberian sopan santun
dan keselarasan, perkembangan dari maksud ini yaitu keselarasan dengan pasien,
menentukan penyebab dari ketidaknyamanannya, dan menemukan kemampuan pasien
untuk memecahkan ketidaknyamanannya atau jika pasien tersebut memerlukan bantuan
dari perawat atau tenaga kesehatan professional yang lain. Perawat utamanya
harus bisa mengidentifikasi pasien yang membutuhkan pertolongan. Dalam
memberikan perawatan seorang perawat menggunakan pandapat baik melalui
perundingan, latihan, dan pemberian pendidikan tentang gejala-gejala. Persepsi
pasien dari situasi ini adalah pertimbangan penting bagi perawat ketika
memberikan perawatan yang kompeten (Sitzman & Eichelberger 2003).
Kerangka
Konsep
Untuk
membantu individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan
untuk memenuhi tekanan atau kebutuhan yang dihasil dari suatu kondisi,
lingkungan, situasi atau waktu (Torres, 1986).
Kerangka kerja teori ini Praktik keperawatan berhubungan
dengan individu yang memerlukan bantuan karena stimulasi perilaku. Keperawatan
klinik memiliki komponen seperti filosofi, tujuan, praktik dan seni (Chinn dan
Jacobs, 1995).
P.
Lydia
E. Hall
Biografi
Lydia E. Hall
pada dasarnya merupakan ilmu pendidikan sekolah perawat di Rumah Sakit Newyork,
Pennsylvania. Lydia E. Hall adalah direktur utama pusat Loeb untuk perawatan
dan rehabilitasi dan dilanjutkan posisinya selama kematiannya di tahun 1969.
Pengalamannya dalam merawat secara klinis,bidang pendidikan,riset,dan komponen
pengawasan. Penerbitannya meliputi beberapa artikel yang di dalamnya di
definisikan pada keperawatan dan mutu kepedulian. Lydia E. Hall mengusahakan
untuk mempertimbangkan suatu filosofi dasar yang mana perawat harus
mempedulikan pasien. Filosofi ini masih digunakan sebagai suatu pekerjaan yang
nyata untuk merawat. Lydia E. Hall memulai filosofinya di Rumah Sakit
MONTEFIORE, Bronx, New York. Rumah Sakit ini di buka pada Januari 1963 dimana
untuk menyediakan perawat yang professional yang siap membantu orang atau
perawat yang mengalami sakit. Ini berfungsi sebagai konsep bahwa kepedulian
perawat professional akan meningkat ketika perawatan medik. Tujuan utamaya
adalah untuk mempertunjukkan kepedulian mutu ilmu keperawatan yang diberikan
oleh oleh perawat professional. Perawat bekerja keras untuk membantu pasien
sembuh.
Deskripsi
Teori dan Model
Lydia E. Hall
memperkenalkan 3 teori lingkaran keperawatan dimana masimg-masing lingkaran
menunjukkan proses keperawatannya yaitu: Lingkaran Kepedulian (care), Lingkaran
inti (core), dan Lingkaran keperawatan (cure). Proses keperawatan yang
dikenalkan meliputi hubungan antara manusia, kesehatan, bersosialisasi dengan
lingkungan dan keperawatan.
Tujuan utama
adalah untuk mencapai suat hubungan antara individu dengan individu dengan
individu lain/antara perawat dengan pasien. Uraiannya dapat dijelaskan sebagai
berikut: Manusia atau seseorang yang berusia 16 tahun atau lebih yang mengalami
suatu penyakit membutuhkan bantuan/proses keperawatan yang lebih .individu ini
membutuhkan motifasi dari semua keluarganya agar cepat sembuh. Proses
keperawatan berhubungan dengan (kepedulian, inti, dan keperawatan). Hall
memberikan motivasi pada pasien demi proses penyembuhan. Aspek ini meliputi 5
proses keperawatan yaitu: penilaian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan
evaluasi. Hall berpendapat proses keperawatan merupakan istilah yang digunakan
dalam menentukan permasalahan klien, keluarga dan perawat agar dapat
dipecahkan, di mana antara perawatan dan pengobatan terjadi interaksi dalam
menentukan masalah klien.
Di dalam
meninjau ulang teori keperawatan Hall ada beberapa area yang membatasi aplikasi
kepada kepedulian pasien. Yang pertama untuk area ini adalah langkah suatu
penyakit. Pasien membutuhkan perhatian yang lebih dari seorang perawat untuk
proses penyembuhannya. Faktor yang kedua adalah masalah umur. Yang ketiga
faktor pembatasan adalah uraian bagaimana cara membantu seseorang kea rah yang
lebih mengerti tentang kesehatan. Faktor yang keempat adalah keluaga hanya
berada di dalam perawatan melingkar (care, core, cure).
Kerangka
Konsep
Tujuan keperawatan
Untuk memberikan asuhan dan kenyamanan bagi klien selama proses penyakit.
Kerangka kerja dari teori ini hanya
untuk individu atau seseorang yang sedang sakit. Ini tidak akan menandakan
bahwa keperawatan berhubungan langsung dengan kesehatan individu, kelurga dan
masyarakat dan meniadakan konsep tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan
untuk mencegah suatu penyakit. Seorang kllien dibentuk oleh bagian-bagian
berikut yang saling tumpang-tindih, yaitu: manusia (inti), status patologis dan
pengobatan (penyembuhan) dan tubuh perawatan.
Q.
Joyce
Travelbee
Biografi
J oice travebee lahir pada tahun 1926
dirumah sakit yang juga sekolah keperawatan dikota New Orleans. Mendapatkan
gelar B.S pada sekolah pendidikan keperawatan disebuah universitas dikota
Lousiana tahun 1956. Pada tahun 1973 travelbee, mulai mengikuti program
kedokteran di Florida, walaupun demikian ia tidak dapat menyelesaikan program
tersebut karena ia ia meninggal pada usia 47 tahun setelah mendapat penyakit.
Trevelbee
memulai karirnya sebagai seorang pengajar perawatan tahun 1952. Pengajar ilmu
psikiater diRS Depaul yang juga merangkap sebagai sekolah dikota New Orlean. Pada
tahun 1970, ia bergelar direktur proye kpada sebuah Hotel Dieu sekolah
keperawatan di New Orleans.
Trevelbee mulai
menerbitkan atikel disebuah majalah harian keperawatan di tahun 1963. Buku
partamanya adalah aspek perseorangan keperawatan, yang terbit tahun 1966 dan
1971. Buku keduanya intervensi dalam ilmu psikiater keperawatan; peruses dalam
hubungan antar perseorangan tahun 1969. Buku tersebut dibawah pemimpin redaksi
oleh Doona dan diterbitkan tahun 1979 sebagai Travelbee Intervensi Dalam Ilmu Psikiater Keperawatan.
Deskripsi
Teori dan Model
Travelbee
mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri perseorangan
komunitas untuk mencegah dan menanggulangi dengan pengalaman dari penyakit dan
penderitaan dan bahkan jika diperlukan untuk sebuah proses antar diri seseorang
karena ini adalah merupakan sebuah pengalaman yang terjadi antara perawat dan
individu atau sekelompok individu – individu.
Travelbee menyatakan bahwa tujuan keperawatan adalah
membantu perseorangan, keluarga, atau komunitas untuk mencegah atau mengulangi
dengan pengalaman penyakit dan penderitaan. Trevelbee percaya bahwa keperawatan
memerlukan revolisi kemanusiaan. Sebuah titik balik untuk memfokuskan dalam
merawat adalah merupakan fungsi seorang perawat dalam menjaga dan merawat
penyakit orang-orang dan memprediksikannya.
Kata person didefinisikan sebagai manusia, antara
keduanya antara perawat dan pasien adalah manusia, seorang manusia adalah
pribadi yang unik, individu yang tidak dapat dipisahkan yang berproses
berkelanjutan menjadi susunan dan perubahan. Travelbee mendevinisikan kesehatan
sebagai kesehatan subjektif dan objektif.
Status kesehatan subjektif seseorang adalah sebuah
definisi secara individu yang membaik dalam persetujuandengan penilain diri
sendiri dari status fisik-emosi dan spiritual. kesehatan objektif adalah
ketiadaan penyakit yang tidak dapat dilihat, ketidak mampuan atau ukuran
kecatatan dan pemeriksaan fisik, uji laboratorium, penafsiran oleh seorang
direktur spiritual, atau penasehat psikologi.
Travelbee tidak
secara tegas mendefinisikan lingkungan dalam teorinya. Dia mendefinisikan
kondisi dan kehidupan pengalam pertemuan oleh semua manusi selama menderita,
harapan dan kesakitan dan kondisi ini dapat disamakan dengan lingkungan.
Kerangka
Konsep
Teori travelbee untuk membantu individu atau
keluarga untuk mencegah atau mengembangkan koping terhadap penyakit yang
dideritanya,mendapatkan kembali kesehatanya,menentukan arti dari penyakit atau
mempertahankan status kesehatan maksimalnya (Marriner-torney,1994).
Kerangka
kerja dari teori ini adalah Proses interpersonal dipandang sebagai hubungan
anusia dengan manusia yang terbentuk selama sakit dan selama “mengalami
penderitaan”.
R.
Josephine G. Paterson &
Loretta T. Zderad
Biografi
Josephine G. Paterson lulus dari Sekolah
Keperawatan Lenox
Hill Hospital dan menerima gelar masternya di University School Johns Hopkins of Hygiene and Public Health,
Baltimore, Maryland. Mendapat gelar Doktor Ilmu Keperawatan specialized in mental health and psychiatric nursing pada tahun 1969
di University School of Nursing, di Boston, Massachusetts. Pada akhirnya beliau pensiun pada tahun 1985 sebagai spesialis perawat klinis di Northport Veterans Administration Medical Center at Northport,
New York. Dan Loretta T. Zderad lulusan dari Sekolah Rumah
Sakit St Bernard Keperawatan Universitas Loyola. Beliau menerima gelar Master of Science
dari Universitas Katolik, Washington DC dan Mendapatkan gelar Doctor of Philosophy pada tahun 1968 dari
Georgetown University, Washington
DC. Akhirnya beliau pensiun pada
tahun 1985 sebagai Kepala Associate Pendidikan Keperawatan di Northport
Veteran Administrasi Medical Center, Northport, New York,
Deskripsi
Teori dan Model
Josephine G. Paterson dan
Loretta T. Zderad memperkenalkan konsep eksistensialisme ke dalam teori
keperawatan dalam teori mereka tentang keperawatan humanistik. Pengaruh utama dari
eksistensialisme adalah terlihat dalam keyakinan mereka bahwa menyusui membantu
orang lain mengembangkan kesejahteraan dan lebih yang melalui peningkatan
kemungkinan membuat pilihan yang bertanggung jawab. Perawatan terjadi dalam
kerangka dialog, komunitas, dan nursology phenomenologic. Keperawatan
humanistic adalah respon keperawatan kepada pergerakan humanistic terhadap ilmu
jiwa, yang mana terlihat sebagai alternative kepada dua ilmu jiwa yang dominan.
Orientasi yang
humanistik mencoba mengambil sebuah pandangan yang lebih luas terhadap
potensial dari manusia, mencoba untuk mengerti mereka dari konteks pengalaman
hidup mereka di dunia ini dari pada mencoba untuk menggantikan pandangan mereka.
Tujuannya adalah untuk suplemen mereka. Praktek dari keperawatan humanistik ini
berakar dari pemikiran yang eksistensial.
Eksistensialisme
adalah pendekatan filosofi untuk mengetahui kehidupan. Individu dipandang
sebagai kemungkinan-kemungkinan pada saat membuat pilihan. Seperti psikologi
humanistik, eksistensialisme adalah sebuah respon terhadap filosofi dominan yang
positif dan yang diterapkan.
Keperawatan terlihat seperti campuran yang unik
antara teori dan metodologi. Teori bisa diartikulasikan dari kerangka kerja
terbuka yang didapatkan dari situasi manusia. Kerangka kerja ini digunakan
untuk memberikan dimensi kemungkinan dari keperawatan humanistic manusia. Teori
tidak bisa eksis tanpa praktek keperawatan. Mereka menyebut praktek keperawatan
adalah metodologi, yang mengatakan bahwa keperawatan sebagai campuran yang unik
antara seni dan ilmu. Seni keperawatan diwujudkan dari interaksi antara perawat
dan klien. Keperawatan sebagai seni yang sanggup untuk menggunakan teori-teori
diantara konteks kehidupan sebagai perjuangan seseorang untuk mencapai sesuatu
yang mereka inginkan.
Kerangka Konsep
Tujuan keperawatanya yaitu untuk berespon terhadap kebutuhan manusia dan
membangun ilmu “keperawatan yang humanistik”. Yang di mana arti dari Keperawatan Humanistic adalah respon
keperawatan kepada pergerakan humanistic terhadap ilmu jiwa, yang mana terlihat
sebagai alternative kepada dua ilmu jiwa yang dominan. Kerangka kerja teori ini
adalah berakar dari pemikiran yang eksistensial. Berupa pendekatan filosofis
untuk mengetahui kehidupan. Seperti psikologi humanistik, eksistensialisme
adalah sebuah respon terhadap filosofi dominan yang positif dan yang
diterapkan.
S.
Resemarie
Rizzo Parse
Biografi
Rosemarie Rizzo Parse
lulus dari Duquesne University di Pittsburgh, dan meraih Master dan gelar
Doktor dari University of Pittsburgh. Antara 1983 dan 1993, beliau adalah
seorang profesor dan koordinator Pusat Penelitian Keperawatan di Universitas
Hunter College Kota New York. Dia juga seorang profesor dan Ketua Niehoff
di Loyola University di Chicago dari 1993 sampai 2006. Dimulai pada Januari
2007, ia telah bekerja sebagai konsultan dan sarjana tamu di Universitas New
York College of Nursing. Parse adalah pendiri dan editor saat Triwulanan
Ilmu Keperawatan, dan sebagai presiden dari Discovery International,
Inc. Dia juga merupakan Fellow aktif dalam American Academy of
Keperawatan. Sepanjang karirnya, Parse telah menerbitkan sembilan buku dan
lebih dari 100 artikel dan editorial tentang bidang keperawatan. Penghargaannya
termasuk dua Penghargaan Lifetime Achievement diberikan dari Society Riset
Keperawatan Midwest dan Asosiasi Amerika Asia Pasifik Kepulauan Perawat.
Perhimpunan Cendekiawan Rogerian memberinya Martha Rogers E. Penghargaan Emas
Slinky. Kemudian, pada tahun 2008, ia menerima New York Times Pendidik
Perawat of the Year Award.
Deskripsi
Teori dan Model
Rosemarie
Rizzo Parse menciptakan Menjadi Manusia. Teori Keperawatan, yang memandu perawat untuk fokus
pada kualitas hidup dari sudut pandang setiap orang sebagai tujuan keperawatan. Ini
memberikan alternatif bagi sebagian besar teori-teori lain dari keperawatan,
yang mengambil pendekatan bio-medis atau bio-psiko-sosial-spiritual. Teori Menjadi Manusia adalah kombinasi dari faktor
biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual, dan menyatakan bahwa seseorang
adalah makhluk kesatuan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungannya itu.
Hal
ini berpusat di sekitar tiga tema: makna, rhythmicity, dan transendensi. Dalam
hal keperawatan, Teori Menjadi Manusia menjelaskan bahwa seseorang lebih
daripada jumlah bagian-bagian, lingkungan dan orang tidak dapat dipisahkan, dan
keperawatan yang merupakan ilmu pengetahuan manusia dan seni yang menggunakan
sebuah badan abstrak pengetahuan untuk membantu orang. Teori ini memungkinkan
perawat untuk menciptakan hubungan perawat-pasien kuat karena perawat tidak
terfokus pada "memperbaiki" masalah, tetapi melihat pasien sebagai manusia
seutuhnya yang hidup nya atau pengalaman melalui lingkungannya.
Teori
Keperawatan Menjadi Manusia adalah model yang berfokus pada kualitas hidup
pasien dan melihat pasien bukan sebagai aspek yang berbeda dari keseluruhan,
tetapi sebagai pribadi. Hal ini berbeda daripada banyak teori-teori keperawatan
lainnya, dan memungkinkan perawat untuk melakukan apa yang begitu banyak dari
mereka pergi ke bidang keperawatan untuk membantu orang.
Model keperawatan
mendefinisikan orang sebagai bersikap terbuka yang lebih baik dan berbeda dari
penjumlahan
bagian-bagiannya. Lingkungan adalah segalanya dalam pribadi dan pengalamannya. Lingkungan tidak terlepas
dari orang tersebut, serta pelengkap dan berkembang dengan orang tersebut. Kesehatan adalah proses yang
terbuka dan menjadi, dan melibatkan sintesis nilai-nilai. Keperawatan digambarkan
sebagai ilmu pengetahuan manusia dan seni yang menggunakan badan abstrak
pengetahuan untuk membantu orang.
Kerangka Konsep
Untuk memfokuskan pada
manusia sebagai suatu unit yang hidup dan kualitas partisipasi manusia terhadap
pengalaman sehat. Kerangka Kerja Praktik yaitu manusia secara terus menerus
berinteraksi dengan lingkungan dan berpartisipasi dalam upaya mempertahankan
kesehatannya. Sehat adalah suatu kontinu, proses yang terbuka bukan sekedar
status sehat atau hilangnya penyakit.
T.
Siti
Rufaidah
Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah
dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman
Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi
yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau miskin. Ada pula
yang mengenal sebagai Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam
beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai
praktek keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim.
Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale
sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah memberikan status
ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim.
Talenta
perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun
dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan
diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur. Rufaidah melatih pula
beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka
meminta ijin Nabi Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk
merawat mereka yang terluka, dan Nabi mengijinkannya.
Tugas ini
digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk
pekerjaaannya di bidang keperawatan dan medis. Konstribusi Rufaidah tidak hanya
merawat mereka yang terluka akibat perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas
sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak
yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal
pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati
sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya
dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi
perawat, sehingga perkembangan sisi teknologi dan sisi kemanusiaan (human
touch) mesti seimbang.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMUPULAN
Model konseptual
keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan
yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi
agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang
terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Teori
keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan. Ada beberapa yang mempengaruhi teori keperawatan yaitu,
filosofi Nightingale, kebudayaan, pendidikan, dan ilmu keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
- Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC.
- http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/17/sejarah-keperawatan-islam-rufaidah-binti-saad/
- http://nursing-theory.org/nursing-theorists/rosemarie-rizzo-parso.php
- http://aswadiners.blogspot.com/2011/02/konsep-teori-dan-model-keperawatan.html
- http://askep-kesehatan.blogspot.com/2008/08/model-model-keperawatan-menurut-para-ahli.html
- NBZ Blogger, diposting tanggal 03/04/2012. Teori dan Model Konseptual Dalam Keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar