Cara Menghitung Masa Subur Wanita - Download Software Masa Subur Wanita / Ovulation - Jika anda pasangan suami istri yang sedang resah menunggu
momongan, maka mungkin tips Cara Menghitung Masa Subur Wanita berikut ini dapat
berguna untuk anda. Wanita memiliki masa masa emas dalam setiap satu kali
siklus haid dimana jika anda melakukan hubungan pada waktu ini kemungkinan untuk
berhasilnya pembuahan akan lebih besar, masa ini biasanya disebut masa subur
wanita. Hal ini juga berlaku jika anda adalah pasangan yang masih ingin menunda
kehamilan, anda bisa menggunakan informasi Cara Menghitung Masa Subur Wanita
ini sebagai dasar menentukan waktu anda berhubungan. Jika anda ingin menunda
kehamilan, maka anda harus melakukan di luar masa subur tersebut.
Masa subur adalah
suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana terdapat sel telur yang
matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan
seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan.
Siklus menstruasi
dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron.
Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang
dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti:
1. Perubahan suhu basal tubuh
2. Perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks)
3. Perubahan pada serviks
4. Panjangnya siklus menstruasi (metode kalender)
5. Indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan
perubahan payudara.
Ø Indikator Pertama -
Perubahan Suhu Tubuh
Peningkatan suhu menunjukkan adanya ovulasi. Peningkatan
suhu yang menetap selama 3 hari mengindikasikan 48 jam setelah ovulasi dan
menandakan dimulaiya fase tidak subur setelah ovulasi. Peningkatan suhu ini
sekitar 0,2 ˚C atau lebih. Pembacaan suhu tidak dapat menentukan dimulainya
masa subur, sehingga tidak bisa digunakan untuk menentukan waktu yang tepat
melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan kehamilan.
Cara untuk menggunakan indikator pertama ini adalah:
1. Suhu diukur segera setelah bangun tidur sebelum bangkit dari
tempat tidur dan melakukan aktivitas lainnya serta dilakukan lebih kurang pada
waktu yang sama.
2. Waktu pengukuran yang bervariasi lebih dari 1 jam, harus
dicatat.
3. Suhu diukur lewat mulut, vagina, atau anus.
· Mulut. Ujung perak
termometer diletakkan di bawah lidah dengan bibir tertutup selama lebih kurang
5 menit.
· Vagina.
Termometer dimasukkan ke vagina secara perlahan. Waktu pencatatan lebih kurang
3 menit.
· Anus. Dengan menggunakan
jelly atau vaselin yang dioleskan di ujung termometer, termometer dimasukkan ke
anus dengan perlahan, dengan posisi berbaring pada salah satu sisi dan lutut
ditarik ke atas. Waktu pencatatan lebih kurang 3 menit.
4. Untuk akurasi, bila salah satu metode telah dipilih untuk
digunakan, maka sebaiknya tidak diganti sampai dengan siklus berikutnya.
5. Grafik dibuat dengan menggambarkan hasil pembacaan suhu
dengan sebuah titik pada lokasi yang sesuai. Titik-titik ini kemudian
dihubungkan untuk membentuk sebuah grafik. Jika terjadi kelupaan pengukuran,
titik-titik tersebut tidak boleh disambung.
·
Termometer Manual –
jika air raksa berhenti di antara dua angka, angka yang terendah yang dicatat.
·
Termometer Digital –
hanya mencatat satu angka decimal
6. Termometer sebaiknya dibersihkan dengan kapas dan air
dingin.
7. Grafik baru dimulai pada hari pertama menstruasi. Jika
menstruasi mulai pada siang hari, hasil pengukuran pada pagi harinya
dipindahkan pada grafik yang baru.
8. Segala sesuatu yang tidak biasa seperti demam, tidur
larut, kondisi sedang stress sebaiknya dicatat.
9. Sebaiknya memiliki dua buah termometer, untuk
mengantisipasi bila termometernya pecah.
Ø Indikator Kedua –
Perubahan Lendir Serviks
Perubahan lendir serviks dapat diamati melalui vulva
(alat kelamin luar) dan dicatat setiap hari. Perubahan lendir dapat juga
diamati pada serviks dimana lendir tersebut akan muncul sehari sebelum muncul
di vulva. Perubahan ini mungkin dikaburkan dengan adanya cairan sperma,
spermisida atau infeksi vagina. Lendir serviks ini dapat dikenali dengan
rasa/sensasi, penampakan, dan tes dengan jari tangan.
Sensasi
Sensasi sangat penting dan sering merupakan hal tersulit
untuk dipelajari. Ada atau tidaknya lendir dikenali dengan sensasi pada vulva.
Sensasi mungkin merupakan rasa yang jelas tentang kering, lembab, lengket,
basah, licin, atau lubrikasi
Penampakan
Kertas tisu putih dan lembut diusapkan pada vulva. Tisu
akan basah dan bila ada lendir serviks, lendir akan terlihat menggumpal pada
tisu. Warna lendir dicatat, mungkin berwarna putih, krem, buram, atau
transparan. Lendir sering terlihat pula pada celana dalam, dalam kondisi kering
sehingga karakteristiknya telah berubah
Tes Jari
Tes ini dapat dilakukan pada lendir yang terdapat di atas
tisu dengan cara mengambil lendir tersebut dengan ujung jari telunjuk dan ibu
jari. Dengan perlahan, jari telunjuk ditarik, untuk melihat elastisitas lendir.
Lendir mungkin elastis, atau mudah pecah, atau lembut, licin seperti putih
telur yang mentah. Elastisitas ini dikenal dengan nama efek Spin dan
menunjukkan bahwa lendir subur.
Perubahan Lendir
Serviks Selama Siklus Mentruasi
Fase Tidak Subur
Sebelum Ovulasi
Setelah menstruasi, dalam beberapa hari vulva dalam
kondisi kering. Fase ini mungkin tidak ada bila siklusnya pendek dan akan
panjang bila siklusnya panjang. Sensasi kering di vulva dan biasanya tidak
ditemukan lendir.
Fase Subur
Ketika esterogen meningkat, lendir serviks dapat
dirasakan pada vulva. Pada mulanya akan memberikan sensasi lembab dan akan
terdapat sejumlah kecil lendir yang berwarna putih atau krem. Pada tes dengan
jari, lendir cenderung mempertahankan bentuk dan mudah pecah.
Pada fase transisi, jumlah lendir meningkat dan lendir
dengan warna seperti awan dapat dilihat. Elastisitas rendah dan menimbulkan
sensasi basah. Pada saat mendekati ovulasi, lendir makin banyak dan mungkin
jumlahnya bisa 10 kali lipat. Ini memberikan sensasi licin pada vulva.
Penampakan seperti putih telur yang mentah, tipis, berair, dan transparan. Pada
tes dengan jari, lendir yang sangat subur ini dapat ditarik sampai beberapa cm
sebelum pecah. Lendir yang subur menjaga kehidupan sperma, memberinya makan dan
membiarkannya melalui serviks. Pada lendir ini, sperma dapat hidup sampai
dengan 3 hari, bahkan pada kasus yang jarang dapat hidup sampai dengan 5 hari
atau lebih.
Hari Puncak
Hari puncak menunjukkan hari terakhir dimana lendir yang
elastis, transparan terlihat atau dirasakan.
Fase Tidak Subur
Setelah Ovulasi
Selama fase setelah ovulasi, setelah hari puncak, sensasi
licin menghilang dan secara tiba-tiba kembali ke kering lagi.
Ø Indikator Ketiga –
Perubahan Pada Serviks
Pengamatan pada serviks akan memberikan tambahan
informasi dan sangat berguna bagi yang mempunyai siklus panjang, selama
menyusui atau pada masa sebelum menopause. Perubahan pertama pada serviks
sering terjadi satu atau dua hari sebelum perubahan pada lendir serviks dan dapat
memberikan tanda awal sebelum masa subur. Pada umumnya memerlukan waktu dua
atau tiga siklus agar dapat secara akurat mengenali perubahan panjang, posisi,
konsistens, dan terbukanya serviks. Perubahan pada serviks sebagai berikut:
1. Selama fase tidak subur sebelum ovulasi, serviks terletak
rendah dalam vagina dan mudah dicapai oleh ujung jari.
·
Serviks panjang,
miring, dan menempel pada dinding vagina.
·
Terasa kaku, seperti
ujung hidung.
·
Mulut serviks
tertutup, memberikan sensasi seperti lesung pipi ketika disentuh, dan terasa
kering
2. Selama masa subur, serviks naik ke atas dalam vagina.
·
Serviks memendek,
lurus, dan terletak di tengah vagina.
·
Sulit disentuh. Jika
teraba terasa lembu seperti meraba bibir bawah.
·
Mulut serviks
terbuka, sehingga dapat masuk ujung jari.
·
Terasa basah dan
terdapat lendir.
3. Fase tidak subur setelah ovulasi, serviks akan kembali ke
kondisi tidak subur dalam waktu 24– 48 jam
Memeriksa Serviks
Sendiri
Perubahan serviks dapat dirasakan oleh ujung jari.
Sentuhan yang lembut diperlukan untuk mengenali perubahan serviks dari hari ke
hari. Serviks sebaiknya diperiksa setiap hari pada waktu yang sama, misalnya
sembari mandi pagi. Sebelum memeriksa, kandung kemih harus kosong (buang air
kecil terlebih dahulu). Setiap kali pemeriksaan sebaiknya menggunakan posisi
yang sama, baik berdiri dengan satu kaki dinaikkan (misal pada ditumpukan pada
sisi bak mandi) atau jongkok. Tangan dicuci bersih dengan menggunakan sabun dan
dikeringkan (kuku tangan harus pendek). Jika memungkinkan menggunakan sarung
tangan yang telah disucihamakan. Jari telunjuk tangan kanan secara perlahan
dimasukkan dalam vagina sampai teraba serviks.
Pada perabaan serviks terasa bola licin yang berlekuk,
sedangkan vagina akan teraba lembut, lembab, dan berlekuk-lekuk. Jika serviks
sulit dicapai, rahim dapat didorong ke bawah dengan menekan perut bagian bawah
sedikit tulang pubis dengan tangan kiri. Dengan pengalaman, pemeriksaan hanya
memakan waktu beberapa detik.
Ø Indikator Keempat –
Metode Kalender
Panjang siklus sebaiknya diukur dari hari pertama
menstruasi sampai dengan menstruasi berikutnya, tetapi tidak termasuk hari
pertamanya. Adanya bercak sebelum periode sebaiknya dimasukkan pada siklus sebelumnya.
Hal ini akan membantu untuk menentukan panjang fase sebelum dan setelah ovulasi
dengan lebih tepat. Metode kalender ini berdasarkan pengetahuan bahwa ovulasi
terjadi 12-16 hari sebelum menstruasi berikutnya tanpa memandang panjangnya
siklus. Sebaiknya perhitungan dibuat dengan mengambil siklus terpendek dan
terpanjang dalam satu tahun, minimal 6 bulan. Dengan menganggap bahwa sperma
dapat hidup di kelamin perempuan selama hari dan masa hidup sel telur 2 hari,
maka diperoleh rumus sebagai berikut:
Siklus terpendek – 20 = hari terakhir masa tidak subur
sebelum ovulasi
Siklus terpanjang – 10 = hari terakhir masa subur
Contoh, panjang siklus selama 6 bulan terakhir adalah 28,
29, 28, 27, 30, dan 28. Maka hari terakhir masa tidak subur sebelum ovulasi
adalah hari ke 7 (27-20), dan hari terakhir masa subur adalah hari ke 20
(30-10). Untuk mencegah kehamilan, pasangan dengan perhitungan di atas,
disarankan untuk menghindari hubungan seksual pada hari ke 8 sampai dengan ke
20.
Metode kalender ini menghasilkan waktu yang panjang untuk
menghindari hubungan seksual yang sebenarnya tidak perlu. Hal ini mengingat
bahwa sekarang telah diketahui bahwa sel telur dapa dibuahi hanya daam beberapa
jam setelah ovulasi dan masa hidup sperma di kelamin perempuan bervariasi dan
mungkin lebih dari 3 hari.
Meskipun metode ini tidak cukup bisa diandalkan untuk
direkomendasikan sebagai indikator tunggal, namun pencatatan panjang siklus dan
variasinya cukup penting.
Ø Indikator Kelima –
Indikator Minor Kesuburan
1. Sakit karena ovulasi (Mittelschmerz pain) – rasa sakit
yang tajam atau tumpul pada salah sisi perut bagian bawah selama beberapa jam.
2. Gejala-gejala pada payudara – rasa kencang dan
menggeleyar pada payudara dialami pada sekitar ovulasi.
Tanda-tanda ini tidak begitu kuat, tetapi berguna untuk
meyakinkan hasil pengamatan. Dengan mengetahui masa subur, ini akan bermanfaat
bagi pasangan yang bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:
·
Menilai kejadian dan
waktu terjadinya ovulasi
·
Memprediksikan hari-hari
subur yang maksimum
·
Mengoptimalkan waktu
untuk melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan kehamilan
·
Membantu mengindentifikasi
sebagian masalah infertilitas
Penelitian menunjukkan bahwa kesempatan untuk mendapatkan
kehamilan terbatas pada 5 hari sebelum dan sehari setelah peningkatan suhu.
Hari yang paling subur ditemukan 2 hari sebelum perubahan suhu yang mendekati
hari puncak lendir.
Pada pasangan yang normal, kehamilan mungkin terjadi pada
setiap waktu pada masa subur tetapi hubunan seksual paling mungkin akan
menghasilkan kehamilan pada hari-hari di mana terdapat lendir serviks dengan
kesuburan tinggi, terdapat sensasi basah atau licin pada vulva, dengan lendir
serviks yang transparan dan elastis. Jumlah lendir subur yang paling banyak
terjadi satu atau dua hari sebelum hari puncak dan merupakan waktu dengan
tingkat kesuburan yang tinggi. Hari puncak hari terakhir ketika lendir yang
subur ada sering bersamaan dengan waktu ovulasi. Pergeseran suhu menyakinkan
bahwa ovulasi sedang terjadi. Pada waktu tingkat kesuburan maksimum, serviks
tinggi, pendek, lurus, lembek, dan terbuka dan mengalirkan lendir yang subur.
Bila dalam 6 bulan setelah melakukan hubungn seksual secara eratur dalam masa
subur namun tidak terjadi kehamilan, sebaiknya menemui dokter untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
Bagi wanita yang
memiliki daur haid 28 hari bisa dengan mudah menghitung masa suburnya. Masa
subur setiap wanita tidak sama meskipun daur haidnya sama teraturnya. Biasanya
pelepasan sel telur terjadi kurang lebih 14 hari sebelum haid yang akan datang,
namun hal tersebut terjadi juga antara hari ke-13 sampai hari ke-15 sebelum
haid yang akan datang. Dan yang dianggap hari aman adalah 8 hari pertama
dihitung dari hari pertama haid. Sedangkan hari ke-9 sampai ke-18 dianggap tidak
aman, namun sesudah hari ke-18 sampai ke-28 dianggap aman lagi.
Bila menginginkan
kehamilan, hal yang paling diperhatikan adalah mencari waktu yang tepat untuk
konsepsi atau pembuahan. Agar cepat mendapatkan kehamilan, salah satu hal
penting yang perlu kita perhatikan adalah waktu terbaik untuk melaksanakan
hubungan intim. Kita harus mengetahui masa subur wanita terlebih dahulu. Hal
ini penting karena wanita hanya mengeluarkan sel telur pada masa subur. Ini
berarti tidak mungkin terjadi kehamilan jika wanita berhubungan intim di luar
masa subur karena tidak ada sel telur yang dapat dubiahi oleh sel sperma.
Untuk menghitung masa
subur wanita, kita juga bisa menggunakan beberapa software ovulation calendar
yang bisa kita peroleh di website Lisisoft, Softsia, Softpedia, Ovuline, etc. Satu hal terpenting dalam penggunaan sistem perhitungan masa subur
adalah diperlukannya siklus menstruasi yang teratur. Jadi bagi para wanita
dengan siklus menstruasi yang tidak teratur sangat tidak disarankan menggunakan
perhitungan masa subur.
Mencegah Kehamilan
Pendekatan dengan kombinasi berbagai indikator, umumnya
kombinasi suhu dan lendir merupakan metode yang sangat efektif, bahkan bila
dilakukan dengan benar dapat mencegah kehamilan hingga 98%.
Berikut Petunjuk
Untuk Mencegah Kehamilan:
1. Fase Tidak Subur
Sebelum Ovulasi. Fase ini dapat
dikenali dengan gejala pada lendir, tanda-tanda serviks, perhitungan kalender
atau aturan Doering.
· Gejala Pada Lendir.
Setelah menstruasi, hari-hari kering tanpa lendir merupakan fase tidak subur.
Pada hari telah dikenali adanya lendir, menandakan bahwa fase ini telah
berakhir.
· Tanda-Tanda Pada Serviks. Pada hari-hari dimana terdapat serviks yang rendah,
panjang, kaku, tertutup, dan miring menandakan fase tidak subur. Pada hari
pertama terjadi perubahan posisi dan tekstur menandakan adanya berakhirnya fase
ini.
· Perhitungan Kalender.
Siklus yang terpendek dikurangi 20 merupakan hari terakhir masa tidak subur.
Fase tidak subur sebelum ovulasi dimulai dari hari pertama siklus sampai hari
terakhir masa tidak subur hasil perhitungan di atas.
·
Aturan Doering.
Hari pertama terjadi perubahan suhu dikurang 7 merupakan hari pertama fase
subur. Fase tidak subur sebelum ovulasi dimulai dari hari pertama siklus sampai
dengan hari pertama fase subur. Aturan Doering dan perhitungan kalender ini
sebaiknya berdasarkan informasi paling tidak 6 siklus.
2. Fase Tidak Subur
Setelah Ovulasi. Fase tidak subur
setelah ovulasi ini dikenali melalui suhu, ledir dan tanda-tanda pada serviks.
· Suhu. Fase ini dimulai
setelah tiga suhu pada tingkat yang tinggi tercatat, dengan memenuhi syarat
sebagai berikut:
ü Ketiga suhu yang tinggi tersebut merupakan suhu tanpa
gangguan.
ü Paling tidak salah satu minimal 0,2 ˚C atau lebih di atas
garis horizontal Minimum terdapat 6 suhu di bawah garis horisontal.
· Gejala Pada Lendir.
Pada hari keempat setelah hari puncak.
· Tanda-Tanda Pada Serviks. Pada hari ketiga seteah serviks kembali pada kondisi
tidak subur.
· Metode Gejala Dan Suhu.
Fase ini mulai setelah tiga suhu yang tinggi tercatat, dan suhu tersebut
setelah hari puncak yang ditunjukkan dengan gejala pada lendir.
Efektivitas Fase
Tidak Subur Sebelum Ovulasi
Hubungan seksual pada fase ini masih mempunyai resiko
kehamilan meski tidak besar. Fase ini tergantung pada tingkat kesuburan sperma,
karena bila sperma hidup pada lendir yang subur, masa hidup sperma akan
memanjang. Ovulasi dapat pula
terjadi lebih awal daripada perkiraan. Pada perempuan dengan siklus yang pendek
antara 21– 24 hari atau dengan mentruasi yang lama, lendir dapat timbul segera
setelah menstruasi atau bahkan sebelum menstruasi selesai. Pada kasus seperti
ini, hubungan seksual dapat menyebabkan kehamilan.
Efektivitas Fase
Tidak Subur Setelah Ovulasi
Perlu ditekankan bahwa fase tidak subur setelah ovulasi
merupakan waktu paling aman untuk melakukan hubungan seksual bila ingin
mencegah kehamilan. Jika saat ovulasi telah ditentukan, tidak ada resiko lebih
lanjut untuk timbulnya kesuburan dalam siklus ini.
Kapan Masa Subur
Anda?
Kapan Masa Subur Anda? Sudahkah anda tahu cara-cara untuk
menghitung masa subur anda? Dengan mengetahui cara menghitung masa subur, dapat
membantu anda untuk merencanakan untuk mempunyai anak atau juga untuk menunda
kehamilan secara natural. Setiap
pasangan suami istri yang berencana untuk mempunyai anak, sebaiknya mengetahui
tentang apa itu masa subur dan bagaimana menghitung dan mengetahui masa subur
ini?
Bagaimana Mengetahui
Masa Subur Anda?
Ada beberapa cara untuk mengetahui masa subur anda,
yaitu;
ü Anda dapat menghitung masa subur anda dengan menggunakan
system kalender. Hal ini adalah cara natural atau alamiah yang digunakan bila
anda mempunyai siklus menstruasi yang teratur. Cobalah untuk mencatat siklus
menstruasi anda dalam 3 bulan terakhir berturut-turut (tanggal hari pertama
haid ). Dan sebaiknya pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur
akan sulit untuk menilai masa subur dengan cara ini. Perhitungan masa subur ini
didasarkan masa subur atau saat ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari menstruasi
yang akan datang dan dikurangi 2 hari karena sperma dapat hidup selama 48 jam
setelah ejakulasi serta ditambahkan 2 hari karena sel telur dapat hidup 24 jam
setelah ovulasi. Jadi Misalnya siklus haidnya 28 hari dan haid terakhirnya
terjadi tanggal 1, tanggal haid bulan berikutnya adalah tanggal 28. Dengan
demikian, perkiraan waktu ovulasi anda , yaitu di tengah – tengah periode haid
yakni tanggal 14. Jadi, masa subur berada pada sekitar tanggal 12 hingga 16.
ü Dengan menilai peningkatan suhu badan, biasanya suhu
badan meningkat menjelang dan sesudah masa ovulasi karena pengaruh hormon
progesteron.
ü Dengan menilai lendir rahim. Hormon estrogen mencapai
puncaknya pada saat ovulasi terjadi dan memengaruhi lendir rahim. Menjelang
ovulasi biasanya lendir rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan dua jari
membentuk benang dan berwarna bening.
ü Alat Tes Ovulasi. Saat ini juga sudah dijual bebas
diapotik atau toko obat alat untuk menilai masa subur yaitu Test prediksi masa
subur atau ovulasi. Alat test ini bekerja dengan mengukur kadar hormone LH yang
dihasilkan saat ovulasi. Alat ini digunakan seperti test kehamilan tetapi tentu
saja harganya lebih mahal.
ü Dengan mengetahui kapan masa subur anda, dapat membantu
anda yang berencana mempunyai anak dan juga sekaligus sebagai metode Keluarga
Berencana atau kontrasepsi yang natural untuk yang masih mau menunda kehamilan,
jangan melakukan hubungan seksual pada saat subur.
ü Ultrasonografi (USG). Penentuan masa subur wanita dengan
cara ini dilakukan secara serial, selama 3-5 hari, berdasarkan siklus haid.
Hasil pemantauan ini bisa diketahui kapan sel telur mulai terbentuk di dalam
indung telur, kapan sel telur menjadi matang, hingga kapan sel telur
dikeluarkan. Nah, metode ini cocok bagi wanita yang memiliki siklus haid yang
tidak teratur. Untuk lebih detailnya dapat Anda dapatkan di untuk menghitung
masa subur wanita.
Adapula Penyebab /
Masalah Masa Subur Wanita Yang Tidak Bisa Hamil, seperti :
1. Infeksi
Infeksi atau
peradangan yang sudah lalu atau kronis dapat merusak indung telur dan
menghambat kelangsungan pertemuan antara sel telur dengan sel sperma
2.
Terganggunya Sel Telur
Adanya kelainan atau
gangguan pada sel telur yang menghambat pembuahan seperti: Kista, Endometriosis
atau Tumor.
3.
Ketidak Seimbangannya Hormon
Ketidakseimbangan
hormon dapat mengakibatkan teadinya pelepasan sel telur dari indung telur dan
berpengaruh pada produksi hormon Progesteron. Salah satunya hormon Hipopysa (
terletak di kelenjar bawah otak ) yang dapat membantu perangsangan pada sel
telur, tetapi jika terdapat tumor atau penykit lainnya yang meradang pada
kelenjar Hipopysa, stimulasi pertumbuhan pad sel telur tidak dapat terjadi dan
produksi sel telur terganggu.
4.
Getah Serviks
Kehamilan sulit
dicapai apabila getah serviks yang mengandung antibodi atau anti-imun, zat
penolak sperma. Keadaan ini dapat diketahui setelah melakukan aktivitas seksual,
getah lendir diambil usai hubungan seksual. Lendir yang mengandung antibodi
mengakibatkan banyak sel sperma mati dan tidak bergerak.
5.
Kerusakan Struktural
Kerusakan Struktural
biasanya terjadi pada rahim ( tempat dimana tumbuhnya janin ). Janin dapat
karena teridentifikasinya infeksi, permukaan yang abnormal, fibroid ( tumor
jinak ), kanker dsb.
Kesimpulan,
Wach,... Setelah dipikir ternyata membuat keturunan tidak mudah yach. Masti menunggu masa subur lagi! Itupun kalau fakto faktor diatas terpenuhi! Kayaknya, untuk masalah mempunyai anak atau momongan tidak lain selain meminta yang diatas! Wel,.. Demikian artikel NBZ untuk mengenai mengetahui dan menghitung masa subur wanita kali ini! Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman blogger sekalian!
Sumber
- NBZ Blogger, di posting pada tanggal 2012/07, Cara Menghitung Masa Subur Wanita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar