Sabtu, 07 Juli 2012

Hepatitis B

Hepatitis B


A.     Pendahuluan

Dalam masyarakat kita, penyakit hepatitis biasa dikenal sebagai penyakit kuning. Sebenarnya hepatitis adalah peradangan organ hati (liver) yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab penyakit hepatitis atau sakit kuning ini antara lain adalah infeksi virus, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun, hasil komplikasi dari penyakit lain, efek samping dari konsumsi obat-obatan maupun kehadiran parasit dalam organ hati (liver). Lalu mengapa masyarakat kita menyebutnya sebagai penyakit kuning? Begini penjelasannya. Salah satu gejala penyakit hepatitis (hepatitis symptoms) adalah timbulnya warna kuning pada kulit, kuku dan bagian putih bola mata.

Peradangan pada sel hati dapat menyebabkan kerusakan sel-sel, jaringan, bahkan semua bagian dari organ hati (liver). Jika semua bagian organ hati (liver) telah mengalami kerusakan maka akan terjadi gagal hati (liver) yang menyebabkan kematian. Meskipun saat ini telah ada teknologi pencangkokan/transplantasi organ hati (liver) untuk mengganti organ hati (liver) yang telah tidak berfungsi, tetapi selain biayanya sangat mahal, kesuksesan pencangkokan hati hingga saat ini masih sangat kecil persentasenya. Sekitar satu per tiga dari populasi dunia pernah terpapar pada suatu waktu pada virus hepatitis B (HBV). Selain itu, hampir 350 juta individu-individu diseluruh dunia terinfeksi secara kronis (durasi yang lama) dengan virus ini. Sebagai akibatnya, komplikasi-komplikasi dari infeksi virus hepatitis B menjurus pada dua juta kematian-kematian setiap tahunnya.

Menurut angka-angka dari Centers for Disease Control (CDC), 140,000 sampai 320,000 kasus-kasus akut (durasi yang pendek) hepatitis B (infeksi hati dengan virus hepatitis) terjadi setiap tahun di Amerika. Hanya kira-kira 50% dari orang-orang dengan hepatitis B akut, bagaimanapun, mempunyai gejala-gejala (adalah simptomatik). Diantara pasien-pasien yang simptomatik (symptomatic), 8,400 sampai 19,000 orang-orang diopname dan 140 sampai 320 meninggal setiap tahun di Amerika. Pada dekade yang lalu, bagaimanapun, suatu penurunan yang lebih dari 70% dalam kejadian hepatitis B akut telah terjadi di Amerika. Penurunan ini mungkin berkaitan dengan kesadaran publik yang meninggi pada HIV dan AIDS dan praktek-praktek seksual yang lebih aman yang diakibatkannya. (Hepatitis Virus B dan HIV disebarkan dalam suatu cara yang hampir sama). Pada saat ini, kejadian-kejadian hepatitis B akut yang paling tinggi adalah diantara dewasa-dewasa muda, terutama orang-orang hitam dan orang-orang hispanik, antara umur 20 dan 30 tahun.

Kebanyakan dewasa-dewasa (lebih besar dari 95%) dengan hepatitis B akut akan sembuh sepenuhnya. Sebagai akibatnya, mereka akan menjadi imun (terlindung dari) terhadap suatu infeksi virus hepatitis B masa depan. Berlawanan dengannya, kebanyakan bayi-bayi dan anak-anak yang terinfeksi dengan virus hepatitis B akut akan menjadi terinfeksi kronis dengan virus. Jadi, di Amerika, suatu perkiraan dari 1 sampai 1.25 juta orang-orang terinfeksi kronis dengan virus hepatitis B. Lebih jauh, 5,000 sampai 6,000 orang-orang meninggal setiap tahun dari penyakit hati virus hepatitis B kronis dan komplikasi-komplikasinya, termasuk kanker hati (hepatocellular carcinoma) primer (berasal dari hati).

Pada beberapa bagian-bagian dunia, infeksi virus hepatitis B adalah selalu hadir (endemic) dalam populasinya. Contohnya, di Asia Tenggara dan Afrika Sub-Sahara, sebanyak 15 sampai 20% dari dewasa-dewasa terinfeksi kronis dengan virus hepatitis B. Di Amerika, angka-angka sebegitu tinggi dari infeksi-infeksi kronis terlihat hanya diantara kelompok-kelompok etnik spesifik yang tertentu. Kelompok-kelompok ini termasuk pribumi-pribumi Alaska, orang-orang kepulauan Pasifik, dan bayi-bayi dari ibu-ibu imigran (pendatang) generasi pertama dari negara-negara dengan angka-angka infeksi virus hepatitis B yang tinggi.

B.     Definisi Virus Hepatitis B

Virus hepatitis B termasuk suatu keluarga dari virus-virus DNA yang disebut Hepadnaviridae. Virus-virus ini terutama menginfeksi sel-sel hati. Nama keluarga datang dari Hepar, berarti hati; DNA, merujuk pada deoxyribonucleic acid, materi genetik virus; dan viridae, berarti virus. Virus-virus lain dalam keluarga ini dapat menyebabkan hepatitis pada hewan-hewan tertentu. Virus-virus ini termasuk virus hepatitis woodchuck, virus hepatitis bajing tanah, dan virus hepatitis bebek. Hepadnaviridae adalah sangat serupa satu dengan lainnya. Maka, beberapa model-model hewan telah dikembangkan untuk mempelajari virus hepatitis B dan untuk mengevaluasi obat-obat baru untuk merawat virus hepatitis B.


Gen-gen dari virus hepatitis B mengandung kode-kode genetik untuk membuat sejumlah produk-produk protein, termasuk hepatitis B surface antigen (HBsAg), hepatitis B core antigen (HBcAg), hepatitis B e antigen (HBeAg), dan DNA polymerase. Keempat protein-protein ini adalah penting untuk diketahui karena mereka diukur dalam tes-tes darah yang digunakan untuk mendiagnosis virus hepatitis B.

Virus hepatitis B terdiri hanya dari suatu partikel core (bagian pusat) dan suatu bagian luar yang mengelilinginya (surrounding envelope). Core terdiri dari HBcAg, dimana bagian luar terdiri dari HBsAg. Partikel core mengandung virus hepatitis B DNA (VHB-DNA), HBeAg, dan DNA polymerase. HBeAg, seperti didiskusikan kemudian, melayani sebagai suatu marker (penanda) dari kemampuan virus untuk menyebarkan infeksi. DNA polymerase adalah suatu bagian penting dari proses reproduksi virus yang unik dari virus. Apa yang relevan (bersangkut-paut) disini adalah bahwa virus HIV (human immunodeficiency virus) juga ber-reproduksi menggunakan proses yang sama ini. Sebagai akibatnya, banyak obat-obat yang telah dikembangkan untuk menghambat proses reproduksi ini untuk merawat infeksi HIV mungkin juga adalah efektif dalam merawat infeksi virus hepatitis B kronis.

C.    Cara Virus Hepatitis B Melukai Hati

Virus hepatitis B sendiri tidak secara langsung menyebabkan kerusakkan pada hati. Agaknya, respon imun tubuh pada virus secara bertentangan menyebabkan kerusakkan. Jadi, pada suatu infeksi virus hepatitis B, respon imun tubuh pada virus bertanggunga jawab untuk kedua-duanya, eliminasi (penghilangan) virus hepatitis B dari tubuh dan kesembuhan dari infeksi. Namun, pada saat yang bersamaan, luka pada sel-sel hati disebabkan oleh respon imun yang sama itu pada virus hepatitis B dalam sel-sel hati.

Oleh karenanya, ada suatu keseimbangan antara efek-efek yang melindungi dan yang merusak dari respon sistim imun pada virus hepatitis B. Bagaimana keseimbangan ini dicapai menentukan hasil akhir pada seorang individu yang terinfeksi dengan virus hepatitis. Makanya, suatu infeksi virus hepatitis B akut dapat menjurus pada kesembuhan (hasil yang umum), pada gagal hati akut (jarang), dan adakalanya pada infeksi kronis. Infeksi kronis dapat berakibat pada suatu keadaan pengidap sehat (healthy carrier, dimana orang yang terpengaruhi mengandung virus namun tetap sehat) atau berlanjut ke sirosis (luka parut yang berat, atau fibrosis dari hati) dan komplikasi-komplikasinya, termasuk kanker hati.

D.     Penyebaran/Penularan Hepatitis B

Virus hepatitis B disebar atau didapat melalui paparan pada darah yang terinfeksi atau pengeluaran-pengeluaran (sekresi) tubuh. Konsentrasi-konsentrasi dari virus hepatitis B yang paling tinggi ditemukan dalam darah, air mani (semen), kotoran vagina, air susu ibu, dan air liur. Hanya ada konsentrasi-konsentrasi virus hepatitis B yang rendah dalam urin dan tidak ada dalam feces. Oleh karenanya, hepatitis B tidak disebar melalui makanan atau minuman atau kontak yang sepintas lalu. Lebih jauh, virus hepatitis B tidak lagi ditulari oleh transfusi-transfusi darah karena semua darah untuk transfusi disaring (diperiksa) untuk meniadakan pencemaran atau kontaminasi dengan virus hepatitis B.

Di Amerika, dewasa-dewasa dan dewasa-dewasa muda bertanggung jawab pada kebanyakan kasus-kasus infeksi hepatitis B yang dilaporkan. Kontak seksual (intercourse) adalah cara-cara penularan yang paling umum. Virus juga dapat ditularkan oleh darah atau cairan tubuh yang tercemar virus hepatitis B dalam beberapa cara-cara yang berbeda. Cara-cara ini termasuk penggunaan obat secara intravena, skin-popping (suntikan dibawah kulit), tato, menindi tubuh (body piercing), dan akupunktur menggunakan alat-alat yang tidak steril. Sebagai tambahan, virus hepatitis B dapat ditulari melalui penggunaan bersama sikat-sikat gigi dan alat-alat cukur. Akhirnya, serangga-serangga penghisap darah seperti nyamuk-nyamuk dan kutu-kutu ranjang didaerah tropis dilaporkan telah menularkan virus hepatitis B.

Terakhir (namun bukan yang paling akhir), virus hepatitis B dapat ditularkan dari ibu-ibu yang terinfeksi kepada bayi-bayi mereka pada waktu kelahiran (yang disebut penularan vertikal). Ini adalah cara-cara penularan yang paling penting di wilayah-wilayah dimana infeksi virus hepatitis B selalu hadir (endemik), seperti di Asia Tenggara dan Afrika Sub-Sahara. Angka penularan virus hepatitis B kepada bayi-bayi yang baru lahir dari ibu-ibu yang sangat terinfeksi adalah sangat tinggi, mendekati 100%. Lebih dari itu, seperti diindikasikan lebih awal, hampir semua dari bayi-bayi ini akan mengembangkan infeksi virus hepatitis B kronis.

E.     Gejala-Gejala Hepatitis B Akut

Hepatitis B akut adalah penyakit awal yang timbulnya cepat dan berlangsung singkat yang berakibat dari infeksi virus hepatitis B. Kira-kira 70% dari dewasa-dewasa dengan hepatitis B akut mempunyai sedikit atau tidak ada gejala-gejala. Sisanya yang 30% mengembangkan gejala-gejala yang signifikan dua sampai empat bulan setelah terpapar pada virus hepatitis B. Periode waktu ini antara terpapar dan gejala-gejala petama disebut periode inkubasi. Gejala-gejala yang paling umum dari hepatitis B akut adalah kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, dan sakit perut diatas daerah hati. Kekuningan atau jaundice (kulit kuning) seringkali menemani gejala-gejala lain ini. Ketika ini terjadi, infeksi biasanya dirujuk sebagai hepatitis ikterik akut [acute icteric (jaundiced) hepatitis].

Adakalanya, individu-individu dengan hepatitis B akut mengembangkan apa yang disebut gejala-gejala prodromal. Ini adalah gejala-gejala yang mulai tepat sebelum timbulnya gejala-gejala hepatitis yang dibahas dalam paragraf sebelumnya. Kadangkala, gejala-gejala prodromal menyerupai suatu reaksi alergi, seperti ruam kulit, sakit dan bengkak sendi-sendi, dan demam derajat rendah. Waktu-waktu lain, gejala-gejala prodromal menyerupai gejala-gejala influensa.





Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...