Senin, 25 Juni 2012

Keunggulan Mamfaat dan Khasiat Daun Sirsak “Daun Pembunuh Sel Kanker”


Keunggulan Mamfaat dan Khasiat Daun Sirsak
“Daun Pembunuh Sel Kanker”



KANKER menjadi momok banyak orang di seluruh dunia hingga kini. Saat banyak penelitian dilakukan untuk menemukan obat kanker terbaik, buah sirsak ternyata menyimpan keunggulan ini. Banyak cerita yang dipostingkan di beberapa blog tentang khasiat daun sirsak yang dapat menyembuhkan penyakit kanker. Khasiat dari daun yang dapat menyembuhkan penyakit kanker ini berawal dari suku-suku (tribes) di amazon, amerika tahun 90-an yang digunakan sebagai jamu tradisional dalam menyembuhkan beberapa penyakit penting.

Saat ini telah banyak orang yang telah membuktikan manfaat dari daun sirsak itu sendiri. Tak terkecuali hal ini dikarenakan manfaat dari daun sirsak yang dapat membantu mengobati beberapa penyakit penting seperti kanker. Bukan hanya buah sirsaknya yang enak dimakan, daunnya pun dapat dijadikan pengobatan alternatif untuk penyakit kanker.

Beberapa waktu lalu, Taman Wisata Mekarsari mengadakan demo pengolahan daun sirsak yang diberikan secara gratis kepada pengunjung untuk ke-12 kalinya. Kegiatan bertujuan memberikan informasi bagaimana mengolah sirsak dengan baik untuk dijadikan obat alternatif membunuh sel kanker.

Selain melihat langsung demo pengolahan daun sirsak, pengunjung juga bisa melakukan tanya jawab seputar pengobatan kanker secara herbal dan disuguhkan pengetahuan menarik mengenai seluk beluk budidaya tanaman sirsak dan pengolahan daun untuk obat herbal penyakit kanker.



Khasiat daun sirsak kini sudah menjadi alternatif pilihan yang paling efektif di masyarakat sebagai pengobatan penyakit kronis, mengapa demikian? Hal ini telah terbukti dari beberapa hasil penelitian yang mengungkapkan tentang kandungan yang terdapat dalam daun sirsak. Manfaat Daun Sirsak sangat banyak, bisa digunakan untuk membasmi sel kanker. Sebelumnya buah sirsak ini hanya dinikmati daging buahnya saja yang biasanya di buat jus (Mmm,.. E’nak tenan) . Manfaat Daun Sirsak yang lain yaitu bisa digunakan untuk mengobati ambeien, liver, bisulan, rematik, sakit pinggang, dan lain-lain.

Sehubungan dengan penggunaan obat herbal, sebagian para ahli mencoba untuk melakukan sebuah kombinasi antara khasiat daun sirsak, Daun Nangka, dan juga kulit manggis. Khasiat ekstrak daun sirsaknya sangat kuat sebagai pengobatan kanker baik itu kanker payudara, kanker prostat, kanker hati, kanker paru-paru dll. Penasaran bagaimana sirsak mampu menjadi pembunuh sel kanker?

Hasil Riset Penelitian


Manfaat keampuhan daun sirsak (Annona muricata Linn) untuk pengobatan kanker bukanlah hal baru. Bukti sejarah memperlihatkan khasiat daun sirsak ini telah diketahui oleh bangsa Indian kuno yang mempergunakan daun sirsak untuk menyembuhkan penyakit jantung , asma, liver dan reumatik. Dari fakat itu kemudian bermunculan penelitian yang berusaha mengungkap khasiat daun sirsak untuk kanker.

Berbagai penelitian dari banyak negara dilakukan untuk menemukan kandungan zat aktif di dalam daun sirsak yang berperan dalam pengobatan kanker. Tanaman sirsak biasa disebut juga Graviola, sekitar tahun 1940 para ilmuwan telah berhasil mengurai berbagai senyawa aktif di dalam daun sirsak, pengamatan mereka tertuju pada senyawa aktif yang diberi nama acetogenin. Hasil penelitiannya sangat luar biasa, daun sirsak menyimpan potensi yang besar untuk menjadi obat herbal kanker. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di salah satu universitas terkemuka di Indonesia yaitu UGM. Hanya dengan dosis kecil saja mamfaat daun sirsak sudah terbukti ampuh memberantas sel kanker di dalam tubuh.

Fakta lain menyebutkan jika daun sirsak mampu membunuh sel-sel kanker usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat ketimbang kemoterapi. Pernyataan itu dibeberkan oleh Reiser MJ, Mc Laughlin, dan Fang XP di AgrEvo Research Center, Amerika.



Para ahli farmasi The National Cancer Institute di Amerika pada tahun 1976 berhasil menganalisa kemampuan daun sirsak sebagai obat penyembuh kanker. Daun sirsak diketahui mengandung zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit ambeien tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini telah diteliti di Laboratorium Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National Cancer Institute, Amerika Serikat. Jerry McLaughlin, Sekolah Farmasi, PurdueUniversity. Menyimpulkan acetogenins efektif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker secara selektif dan pada sel kanker yang resisten obat.

Penelitian yang dilakukan di Korea juga menemukan bahwa ada satu senyawa kimia yang ditemukan dalam sirsak, berperan selektif membunuh sel kanker usus besar serta 10.000 kali lebih berpotensi sebagai obat kemoterapi. Selain itu juga senyawa ini selektif memilih sel target kanker sehingga tetap mempertahankan sel-sel yang sehat.

Naoto kojima dari OsakaUniversity, Jepang, berhasil mensintesis senyawa acetogenins yang bersifat anti tumor. Penelitian ini diperkuat oleh R Baskar, dkk. dari Departemen Bioteknologi, Kumaraguru College of Technology, India, dalam penelitiannya mereka menyimpulkan bahwa acetogenin dalam daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan potensial secara in vitro. Antioksidan adalah zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Molekul radikal bebas berpotensi merusak susunan molekul DNA dalam sel yang mengakibatkan sel normal berubah menjadi sel kanker.

Acetogenin adalah senyawa aktif yang terdapat di dalam Graviola yang bermanfaat untuk menghambat dan membunuh sel kanker. Keampuhan acetogenin dalam melumpuhkan sel kanker terus dikaji dan diteliti oleh para ilmuwan dari berbagai negara. Namun hasil penelitian ini masih bersifat rahasia, belum dipublikasikan untuk masyarakat luas.

Senyawa aktif acetogenin terdapat pada bagian daun dan buah pada Graviola. Tetapi berdasarkan hasil penelitian kandungan senyawa aktif acetogenin tersebut terbanyak ditemukan pada bagian daunnya. Kandungan optimal acetogenin terdapat pada daun yang tidak terlalu muda ataupun yang tidak terlalu tua. Pada daun yang masih muda kandungan acetogenin belum optimal karena daun masih dalam fase pertumbuhan vegetatif, sedangkan pada daun yang terlalu tua kandungan zat aktifnya sudah menurun karena daun sudah tidak melakukan proses fotosintesis secara maksimal.

Mekanisme Pengobatan Daun Sirsak



Acetogenin bekerja menghambat dan membunuh sel kanker dalam dua tahap.Pertama acetogenin mendeteksi dan membedakan mana sel normal dan yang mana sel kanker. Acetogenin menyerang sel secara selektif, artinya hanya sel yang diidentifikasi sebagai sel kanker saja yang diserang sementara sel normal tidak diserang. Ini sangat berbeda dengan cara kerja obat-obatan kemoterapi yang menyerang sel kanker dan juga sel normal. Akibatnya sel normal ikut rusak dan mati yang berakibat pada timbulnya berbagai macam efek samping.

Cara acetogenin dalam membedakan sel kanker dan sel normal adalah dari kebutuhan sel akan ATP (Adenosine Trifosfate). ATP adalah sumber energi bagi sel untuk tumbuh dan berkembang serta menjalankan berbagai fungsinya sebagai sel. Karena sel kanker bergerak, tumbuh dan berduplikasi lebih cepat dan aktif dibandingkan sel normal untuk itu sel kanker membutuhkan energi ATP dalam jumlah yang lebih banyak. Acetogeninmendeteksi kebutuhan ATP yang lebih tinggi sebagai sel kanker.

Tahap kedua acetogenin masuk ke dalam sel kanker dan menempel di dinding sebelah dalam mitokondria. Mitokondria adalah organ di dalam sel yang berfungsi sebagai tempat memproduksi energi ATP bagi sel. Karbohidrat yang kita makan akan berakhir di mitokondria yang selanjutnya akan dirubah menjadi energi.

Selanjutnya acetogenin memblok produksi energi ATP di dalam mitokondria sel kanker. Akibatnya suplai energi untuk sel kanker akan terputus, sel kanker menjadi lemah dan akhirnya mati.

Daun Sirsak sangat bermanfaat karena mengandung sebagai berikut :
·     Mengandung glukosa dan fruktosa dengan kadar 81,9-93,6 persen dari kandungan gula total
·   Dalam buah sirsak terkandung sedikit lemak sehingga tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan
·          Rasa asam pada buah sirsak berasal dari rasa asam organik
·    Dalam buah sirsak juga terdapat vitamin C, sekitar 20-100 mg, sed`ngkan kandungan vitamin C yang kita butuhkan adalah per hari 60 mg
·  Dengan mengkonsumsi buah sirsak yang banyak mengandung vitamin C, dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (jadi awet muda niiiih :D). Mineral yang terkandung pada buah sirsak dapat memperkuat tulang dan menghambat osteoporosis.



Berdasarkan 20 tes laboratorium yang sudah dilakukan sejak tahun 1970 bahwa ekstrak dari pohon sirsak sangat bermanfaat, seperti:
·           Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual,
·       Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas.
·   Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamicin dan terapi kemo yang biasa digunakan.
·           Meningkatkan energi di dalam tubuh.
·           Melindungi sistem kekebalan tubuh dan menghindari infeksi yang mematikan.
·         Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan TIDAK membunuh sel-sel sehat.
·           Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan/penyembuhan.
·           Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.

Cara Cara Pengolahan Daun Sirsak



Lebih lanjut, Stefanus dan Darmawan Tri Wibowo, ahli budidaya tanaman sirsak dari Taman Wisata Mekarsari memaparkan cara pengolahan daun sirsak untuk herbal pencegah kanker, berikut ini:

1.      Pada pengobatan kanker, daun sirsak (10-15 lembar) direbus dengan 3 gelas air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Pada saat merebus sebaiknya menggunakan kendi atau panci yang terbuat dari tanah liat agar kemurnian zat yang ada pada daun sirsak tetap terjaga. Air rebusan diminum selagi hangat setiap hari, pagi atau sore hari selama 3-4 pekan.

”Perlu diperhatikan, pengambilan daun sirsak sebaiknya dimulai dari daun ke-4 atau ke-5 dari ujung pucuk. Hal ini dikarenakan pada daun yang terlalu muda, senyawa belum banyak terbentuk. Sementara pada daun yang tua sudah mulai rusak sehingga kadarnya berkurang,” terang Darmawan.

2.     Selain teknik pengolahan di atas, secara umum terdapat pengolahan lain daun sirsak, yaitu dengan memanfaatkan daun sirsak kering 10-15 lembar direbus dengan 2 gelas air (400 cc) sehingga tersisa 1 gelas air rebusan. Proses perebusan membutuhkan waktu 1-1,5 jam saja, jadi lebih cepat prosesnya dibanding cara di atas. Proses pengeringan sebaiknya tidak dilakukan di bawah sinar matahari terik karena dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun sirsak.

”Daun sirsak kering memiliki senyawa yang tetap sama dengan daun sirsak basah karena yang berkurang dalam proses pengeringan hanya kadar airnya. Sementara, senyawa dalam daun tetap terjaga. Penyimpanan daun sirsak dalam lemari pendingin maksimal sepekan sejak pemetikan karena proses pendinginan yang lama dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun selain aroma daun yang tidak enak karena proses fermentasi,” papar Darmawan.

3.    Konsumsi daging buah sirsak segar (150-250 gr/hari) dengan mengolahnya menjadi jus atau dimakan langsung sangat disarankan. Daging buah sirsak selain sebagai penambah energi (pada umumnya penderita kanker/tumor kondisi badanya lemas /lesu) juga kaya serat yang sangat membantu proses pengeluaran sel-sel kanker yang telah mati akibat penyembuhan oleh senyawa acetogenins.

Ekskresi sel kanker yang mati bisa melalui keringat, urine, dan feses sehingga umumnya terapi menggunakan herbal daun sirsak sebagai pengobatan akan berefek hangat/panas pada bagian tubuh yang sakit, sering kencing, dan berkeringat deras. Cepat lambatnya reaksi tubuh terhadap penggobatan atau efek samping pengobatan berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh faktor, seperti usia, ketahanan tubuh penderita, tingkat stadium kanker/tumor, dan jenis kanker atau tumornya.

4.    Pengolahan daun sirsak lainnya yaitu dengan cara memblender 3-5 lembar daun sirsak basah dengan menambahkan ¼ gelas air (50 cc) air hangat untuk membantu proses penghancuran. Sebelum diblender, daun sebaiknya dipotong menjadi 3-4 bagian agar lebih cepat hancur. Setelah hancur, masukkan daun ke wadah dengan penutup rapat, lalu tambahkan 1 gelas air panas ke dalamnya dan aduk sampai rata. Tutup wadah dengan rapat agar panas tetap terjaga dan proses ekstraksi senyawa dapat maksimal. Biarkan selama 15-20 menit, setelah itu saring olahan untuk diambil airnya dan minum selagi hangat.

Bila tidak ada blender, pengolahan daun sirsak bisa juga dengan cara digerus menggunakan cobek dengan teknik pengolahan yang sama dengan cara diblender.

”Pengolahan dengan cara diblender atau digerus tidaklah semaksimal ekstraksi senyawa daun sirsak dibandingkan dengan teknik pertama (perebusan daun basah) dan teknik kedua (perebusan daun kering), tetapi lebih efisien. Hasil olahan pada kedua teknik umumnya beraroma langu yang cukup menyengat. Untuk menekan aromanya bisa ditambahkan sedikit perasan buah nanas atau buah lain yang lebih disukai. Dan jangan menambahkan gula aren murni, madu, atau gula pasir bila rasanya tidak Anda sukai, karena sudah melalui proses kimiawi,” terang Stefanus.




Reaksi Pengobatan

Reaksi pengobatan menggunakan olahan daun sirsak umumnya bereaksi setelah 3-7 hari setelah pengobatan secara rutin 3 kali sehari meskipun ada juga yang baru bereaksi setelah 1 bulan konsumsi rutin.

”Bila reaksi tidak ada, cek kembali secara detail, mulai dari pemilihan alat dan bahan, teknik pengambilan daun, cara pengolahan, bahkan teknik konsumsinya apakah rutin atau tidak, karena semua merupakan satu kesatuan yang wajib dipenuhi agar hasilnya maksimal,” saran Stefanus.

Ia menambahkan, cek kondisi penyakit Anda sebelum pengobatan dan periksa kembali dua pekan setelah pengobatan untuk melihat sejauh mana reaksi pengobatan dengan metode ini. Bila tidak ada pengaruh selama dua bulan konsumsi, padahal sudah menjalankan pengolahan dengan benar, maka pengobatan dengan olahan daun sirsak ini bisa ditingggalkan.

”Untuk penderita maag yang khawatir asam lambungnya naik karena konsumsi buah sirsak yang agak asam, sebaiknya mengonsumsi buah 1 jam setelah makan. Bila menderita sakit maag yang cukup akut, konsumsi buahnya bisa dilakukan dengan cara mengukus daging sirsak terlebih dahulu agar rasa asam berkurang,” tutup Stefanus.







Kesimpulan dan Saran

”Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi olahan daun sirsak sebagai pengobatan terhadap kanker atau tumor, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau herbalis tempat Anda selama ini melakukan pengobatan. Sebab, dikhawatirkan Anda mempunyai alergi terhadap sirsak atau obat yang selama ini Anda konsumsi berefek terbalik dengan senyawa dalam daun sirsak,”







Sumber



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...